Advertisement

Tradisi Rebo Pungkasan Dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Fita Ayu Fidiyawati (M121)
Rabu, 07 November 2018 - 22:50 WIB
Bhekti Suryani
Tradisi Rebo Pungkasan Dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Lemper raksasa dalam upacara adat Rabo Pungkasan 2018 di Desa Wonokromo, Pleret, Selasa (6/11/2018). - Harian Jogja/Fita Ayu Fidiyawati (M121)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Ribuan masyarakat dari berbagai wilayah di DIY berbondong-bondong menghadiri Upacara Adat Rebo Pungkasan di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul pada Selasa malam (6/11/2018).

Upacara Adat Rebo Pungkasan merupakan wujud syukur kepada Tuhan YME, serta mengenang Kiai Faqih Usman atau Kiai Welit sebagai tokoh penting masuknya Islam di Wonokromo.

Advertisement

Tokoh tersebut juga dianggap berjasa menyembuhkan wabah penyakit. Rebo Pungkasan Biasanya diselenggarakan tiap tahun pada malam Rabu terakhir di bulan Sapar.

Acara tersebut identik dengan lemper raksasa yang dianggap menarik bagi penonton upacara adat. Selain lemper raksasa terdapat juga lemper dengan ukuran normal yang dibagikan untuk khalayak umum. Lemper tersebut sebagai pengingat bahwa Raja Kesultanan Mataram Sultan Agung adalah sosok penggemar makan lemper.

Acara Rebo Pungkasan pada Selasa malam dihadiri antara lain Bupati Bantul Suharsono, Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Sunarto, Camat Pleret M. Alwi, Kapolsek Pleret AKP Sumanto dan sejumlah pejabat daerah.

Acara ini antara lain diisi dengan aktivitas mengarak lemper raksasa dari Masjid Al Huda Karanganom menuju Balai Desa Wonokromo. Kirab tersebut diikuti oleh warga dari 12 dusun yang ada di Desa Wonokromo. Seusai peserta kirab sampai di Pendopo Balai Desa Wonokromo, dilakukan sambutan dari Suharsono selaku Bupati Bantul.

“Tradisi Rebo Pungkasan sudah dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda dan sudah terdaftar di Kemendikbud RI, oleh karena itu mari dilestarikan tradisi ini agar nilai-nilai luhur yang terkadung di dalamnya tidak hilang,” kata Suharsono.

Setelah sambutan selesai, lemper raksasa dipotong oleh Suharsono, sedangkan ribuan lemper kecil dilemparkan kepada pengunjung di pelataran Balai Desa Wonokromo.

Pelemparan lemper tersebut dinyatakan sebagi tanda telah berlangsungnya Rabo Pungkasan atau Rabu terakhir di bulan Sapar. Warga sangat antusias berebut lemper yang dilempar tersebut. Bahkan ada yang sengaja datang hanya untuk mendapatkan lemper.

“Saya penasaran dengan lemper dalam tradisi ini, makanya saya sengaja datang hanya untuk berebut lemper,” ujar Lia salah satu pengunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement