Advertisement

Anggaran Pembangunan Irigasi di Kulonprogo Naik Drastis

Jalu Rahman Dewantara
Selasa, 20 November 2018 - 23:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Anggaran Pembangunan Irigasi di Kulonprogo Naik Drastis Kondisi saluran irigasi di Dusun Kalisoka, Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang masih kering seperti terlihat Rabu (20/6 - 2018).Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-Alokasi anggaran untuk pembangunan irigasi di Kulonprogo naik drastis. Jika tahun-tahun sebelumnya berada di kisaran Rp3 miliar sampai Rp5 miliar, pada 2019 sebesar Rp22,967 miliar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo Gusdi Hartono mengatakan kenaikan anggaran pembangunan irigasi ini lantaran manfaat irigasi yang menguasai hajat hidup banyak orang khususnya para petani. Sehingga, diharapkan petani dapat menanam tepat waktu dan ketersediaan pangan tercukupi

Advertisement

Diakatakan Gusdi dalam beberapa tahun terakhir, terjadi kerusakan jaringan irigasi baik tersier, dan sekunder di Kulonprogo. Hal ini berdampak pada pola tanam di Kulonprogo yang menerapakan pola tanam padi-padi-palawija. Sehingga pembangunan jaringan irigasi ini juga bertujuan mempertahankan pola tanam tersebut.

Gusdi menjelaskan alokasi anggaran untuk irigasi ini juga dimaksudkan mendukung cetak sawah baru guna mengantisipasi alih fungsi lahan di Kecamatan Nanggulan dan Pengasih. Sehingga perlu adanya infrastruktur pendukung berupa jaringan irigasi.

"Maka dari itu pembangunan jaringan irigasi ini diharapkan mampu menjawab persoalan pengairan di Kulonprogo," ucap Gusdi, Selasa (20/11/2018).

Sementara itu Anggota Komisi II DPRD Kulonprogo Muhtarom Asrori mengatakan penambahan infrastruktur seperti jaringan irigasi memang membutuhkan anggaran cukup besar. Namun mengingat kebutuhan daerah untuk menjaga ketersediaan pangan hal itu tetap harus dilakukan.

Dia mengatakan jika langkah ini tidak diambil dikhawatirkan akan mengganggu program cetak sawah baru, seperti di Dusun Donomerto, Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan.

"Kalau tidak, dikhawatirkan sawah tersebut akan kurang produktif atau malah tidak dapat berfungsi seperti yang diharapkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement