Advertisement
BUAH IMPOR BERFORMALIN : Sultan Perintahkan Teliti Buah Impor

Advertisement
[caption id="attachment_402711" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/03/buah-impor-berformalin-sultan-perintahkan-teliti-buah-impor-402710/buah-impor-ilustrasi-bisnis-indonesia-4" rel="attachment wp-att-402711">http://images.harianjogja.com/2013/05/BUAH-IMPOR-ilustrasi-Bisnis-Indonesia-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Ilustrasi Penjual Buah Impor
JIBI/Bisnis Indonesia[/caption]
JOGJA-Temuan buah impor berformalin mendapatkan respons Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Advertisement
Orang nomor satu di Pemda DIY itu sudah memerintahkan anak buahnya untuk menindaklanjuti temuan Harian Jogja tersebut.
Sultan mengatakan setelah ada pemberitaan soal buah berformalin, ia langsung memerintahkan jajarannya untuk mengambil sampel dan juga memeriksakannya sendiri ke Balai Kesehatan Jogja.
"Ya sekarang masih timbul po kontra, maka saya sudah perintahkan Balai Kesehatan untuk melakukan penelitian sendiri. Supaya jangan jadi sekadar isu, tapi harus ada kepastian," kata Sultan di Kraton Kilen, seusai bertemu Perwakilan, Sesepuh dan Mahasiswa NTT, Kamis (2/5) malam.
Terlepas penelitian itu terlambat atau tidak menurut Sultan yang terpenting ada pemahaman bahwa ada suatu proses pengawetan agar buah itu tidak mudah busuk. "Namun apakah semua buah seperti itu, maka saya perintahkan untuk mengambil sampel," tuturnya.
Jika kemudian penelitian yang dilakukan juga menyebutkan positif formalin, Sultan mengatakan pihaknya akan mensosialisasikan kepada masyarakat. "Ya kami sosialisasikan untuk hati-hati terhadap buah impor," katanya.
Menurut Sultan pembatasan impor buah adalah upaya yang paling memungkinkan mengingat pelarangan atas buah impor tersebut tak bisa dilakukan karena sudah ada perjanjian antar negara yang disepakati.
Di sisi lain, buah- buah yang diproduksi oleh petani lokal juga musiman. Seperti buah rambutan, durian dan duku, kata Sultan, tidak bisa diproduksi tiap hari.
"Tidak mungkin buah impor tidak boleh masuk. Hanya harus dibatasi, harus ada persyaratan tertentu sehingga tidak menimbulkan masalah dengan WTO," kata Sultan.
Sultan menambahkan, Indonesia sudah ada perjanjian dengan WTO sehingga tidak boleh asal melarang. “Namun sekarang buah impor yang masuk juga sudah jauh lebih berkurang dari sebelum-sebelumnya, sehingga membuat harga buah impor naik," tuturnya.
Terpisah, Walikota Jogja, Haryadi Suyuti mengaku saat ini belum akan mengambil langkah terkait temuan adanya kandungan formalin yang ada di buah impor. Pemkot saat ini masih akan menunggu hasil uji yang dilakukan Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindakoptan) Kota Jogja pada buah impor.
“Saat ini hasil pengujian kan baru dikirim ke laboratorium dan hasilnya baru akan diketahui satu bulan lagi, kami juga masih menunggu dulu hasil pastinya," ucap dia.
Sambil menunggu hasil itu, saat ini yang bisa dilakukan adalah sosialisasi ke warga masyarakat kemungkinan bahaya bahan pengawet di buah impor. Ia berharap masyarakat juga dapat berhati-hati dalam memilih buah impor yang akan dikonsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Curi 3 Kotak Amal dan Sangkar Burung, Dua Pria di Bantul Diamankan Polisi
- Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY Gagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu Cair
- Pemkot Jogja Alihkan Pengelolaan Cadangan Beras dari PT Taru Martani ke Foodstation XT Square
- Wiyos Santoso, Ni Made dan Aris Eko Masuk Tiga Besar Kandidat Sekda DIY
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
Advertisement
Advertisement