Advertisement
SISWI DITEMUKAN TERBAKAR : Ternyata Briptu HRD Disembunyikan Dalam Mobil Saat Rekonstruksi

Advertisement
[caption id="attachment_407230" align="alignleft" width="314"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/17/siswi-ditemukan-terbakar-ternyata-briptu-hrd-disembunyikan-dalam-mobil-saat-rekonstruksi-407224/siswi-terbakar-rekonstruksi-pembunuhan-sunartono-3-2" rel="attachment wp-att-407230">http://images.harianjogja.com/2013/05/siswi-terbakar-REKONSTRUKSI-PEMBUNUHAN-Sunartono4.jpg" alt="" width="314" height="235" /> Foto Rekonstruksi Pembunuhan RPR
JIBI/Harian Jogja/Sunartono[/caption]
SLEMAN-Briptu HRD anggota Polsek Kalasan, tersangka kasus pembunuhan RPR, siswi SMK YPKK 3 Sleman disembunyikan di dalam mobil penyidik Polres Sleman saat menjalani rekonstruksi, Kamis (16/5) kemarin.
Advertisement
Akibatnya tersangka HRD tidak diikutkan dalam rekonstruksi di rumah kosong milik CA dan YN di Dusun Gatak 1, Desa Selomartani, Kalasan Sleman.
Berdasarkan pantauan Harian Jogja, rekonstruksi yang dimulai pukul 09.30 WIB itu hanya menghadirkan enam tersangka ke dalam rumah kosong.
Keenamnya adalah CA, YN, SPR, BG, AR dan ED. Keenam tersangka diberikan perintah berlari oleh kepolisian saat keluar dari mobil tahanan agar cepat sampai ke dalam pintu rumah.
Meski sebenarnya hanya berjarak tiga meter dari mobil jenis Ranger yang mengangkutnya. Briptu HRD tidak tampak dalam rombongan rekonstruksi di dalam rumah kosong yang menjadi center pemerkosaan dan pembunuhan sadis kepada RPR.
Belakangan diketahui HRD disembunyikan di dalam mobil avanza warna abu-abu yang digunakan penyidik. HRD sengaja tak dilibatkan dalam rekonstruksi di dalam rumah kosong yang berlangsung selama dua jam itu.
Kapolres Sleman, AKBP Hery Sutrisman mengakui jika HRD tidak diikutkan bersama keenam tersangka dalam rekonstruksi di rumah kosong. Dalam realisasinya HRD digantikan oleh salahsatu anggota Polres Sleman yang berpakaian sipil.
Menurutnya hal itu tidak menyalahi aturan. Karena hingga saat ini HRD masih enggan mengakui keterlibatannya dalam kasus tersebut. Dikhawatirkan kata dia, jika dipaksakan mengikuti rekonstruksi di rumah kosong akan merusak sejumlah adegan yang lain.
Hery menegaskan tidak ada istilah ewuh pakewuh dalam menangani HRD yang terlibat kasus itu meski secara kelembagaan termasuk anggotanya.
"Sekarang saya tanya yang menangkap HRD siapa? Kita tidak akan pandang bulu jika terlibat ada bukti, kita tindak. Kalau soal tidak diikutkan karena memang dia tidak mengakui sehingga digantikan anggota kami yang lain. Kami tidak bisa memaksakan karena ada aturannya, selain itu demi keamanan," terang Hery kepada wartawan di lokasi rekonstruksi Dusun Gatak 1, Selomartani, Kamis (16/5).
Hery menambahkan meski tidak diikutsertakan masuk dalam adegan di rumah kosong. Akantetapi dipastikan dia, bahwa HRD turut serta berada di lokasi TKP saat rekonstruksi meski ia enggan menjelaskan secara detail. "Tidak ikut masuk, kalau tempatnya kita tidak bisa menyampaikan," imbuh dia.
RPR ditemukan tewas dalam keadaan mayat terbakar bulan lalu di bulak Kringinan, Sleman. Siswi SMK 3 YPKK Sleman ini sebelumnya diperkosa dan dibunuh di sebuah rumah kosong di Selomartani, Kalasan, Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wabah Pneumonia di China, Kemenkes Imbau Masyarakat Tak Panik
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement