Advertisement
Tahun Ini, 70 Guru SD Di Jogja Pensiun

Advertisement
[caption id="attachment_430353" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/24/tahun-ini-70-guru-sd-di-jogja-pensiun-430350/sekolah-dokumen-5" rel="attachment wp-att-430353">http://images.harianjogja.com/2013/07/sekolah-dokumen4.jpg" alt="" width="370" height="292" /> JIBI/Harian Jogja/Istimewa
Ilustrasi[/caption]
Harianjogja.com, JOGJA - Sebanyak 70 orang guru SDN di Jogja akan memasuki masa pensiun tahun ini. Sialnya, pada 2013 ini moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) juga belum dibuka. Padahal, beberapa tahun terakhir, Jogja kekurangan guru.
Advertisement
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Jogja, Sugeng M Subono mengatakan, sebagai solusinya Dinas Pendidikan (Disdik) akan memaksimalkan jumlah guru yang ada.
“Jumlah persisnya saya tidak hafal. Tetapi yang jelas, dengan 92 SDN di Jogja kami kekurangan guru,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja, Selasa (23/7/2013) di ruang kerjanya.
Menurut Sugeng, penyebab kekurangan guru tersebut lantaran kebijakan pusat yang melakukan moratorium penerimaan CPNS untuk wilayah Jogja. Meski mengaku kekurangan, hal tersebut tidak berdampak pada terganggunya proses belajar mengajar di sekolah-sekolah SD.
“Kalau nanti masih kurang, maka bisa dilakukan pemindahan jenjang guru. Misalnya, dari SMP ke SD. Nanti akan diberi pelatihan-pelatihan,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement