Advertisement

MUSIM KEMARAU : Tujuh Kecamatan di Kulonprogo Rawan Kekeringan

Redaksi Solopos
Senin, 02 September 2013 - 10:41 WIB
Nina Atmasari
MUSIM KEMARAU : Tujuh Kecamatan di Kulonprogo Rawan Kekeringan

Advertisement

[caption id="attachment_443236" align="alignleft" width="448"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=443236" rel="attachment wp-att-443236">http://images.harianjogja.com/2013/09/air-keran-reuters.jpg" alt="" width="448" height="295" /> ilustrasi air bersih (JIBI/Harian Jogja/Reuters)[/caption]

Harianjogja.com, KULONPROGO - Tujuh dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Kulonprogo tergolong rawan kekeringan. Kondisi geografi yang berupa pegunungan menjadi penyebabnya.

Advertisement

Kepala Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo Eko Susanto menyebutkan kecamatan rawan kekeringan berdasarkan data 2012 yakni Kecamatan Kokap, Girimulyo, Pengasih, Kalibawang, Samigaluh, Nanggulan dan sebagian Sentolo.

Untuk mengantisipasi dan sebagai langkah kesiagaan BPBD Kulonprogo, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan PDAM Kulonprogo pada Senin, 2 September 2013.

"Rapat koordinasi ini merupakan bentuk kesiapsiagaan BPBD dan PDAM Kulonprogo menghadapi kekeringan. Kami memang belum mendapat surat permohonan bantuan air bersih dari masyarakat, meski demikian melihat kondisi saat ini, kami memandang perlu langkah antisipasi," kata dia.

Rencananya, lanjut Eko, dalam rapat koordinasi ini akan dibahas harga air bersih setiap tangki hingga mekanisme penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan.

"BPBD dan PDAM Kulonprogo perlu ada kesepahaman tentang harga air bersih setiap tangkinya. Hal ini bertujuan masyarakat yang membutuhkan air bersih tidak terbebani dengan harga air yang ditawarkan oleh PDAM," katanya.

Kepala BPBD Kulonprogo Untung Waluyo mengatakan beberapa kecamatan di Kulonprogo setiap musim kemarau dilanda kekeringan yang berdampak bagi masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

Seperti kesulitan air bersih yang dialami sebagian masyarakat di Desa Jatimulyo Kecamatan Girimulyo. Namun di daerah ini bukan kategori rawan becana kekeringan karena banyak ditemukan sumber mata air yang belum dimanfaatkan secara optimal.

"Semestinya untuk kondisi seperti itu diserahkan ke SKPD yang terkait. Air dari sumber mata air diangkat untuk dialirkan ke masyarakat yang membutuhkan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya

News
| Jum'at, 19 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement