Advertisement
Harga Kedelai Naik Lagi, Rp11.000 Per Kilogram
Advertisement
[caption id="attachment_448737" align="alignleft" width="450"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/18/harga-kedelai-naik-lagi-rp11-000-per-kilogram-448735/kedelai-bisnis-indonesia-2" rel="attachment wp-att-448737">http://images.harianjogja.com/2013/09/kedelai-bisnis-indonesia.jpg" alt="" width="450" height="301" /> Ilustrasi kedelai (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)[/caption]
Harianjogja.com, JOGJA–Harga kedelai di pasar tradisional di DIY masih tinggi meski pemerintah telah menetapkan harga jual kedelai bagi perajin tahu dan tempe sebesar Rp8.490.
Advertisement
Berdasarkan pantauan Harian Jogja di Pasar Beringharjo, harga kedelai bahkan naik Rp500 dari sebelumnya hanya Rp10.500. Beberapa pedagang mengatakan, saat ini memang masih ada kedelai yang dijual dengan harga Rp10.000, namun kualitas kedelai tersebut kurang bagus.
Sedangkan untuk kedelai dengan kualitas lebih bagus kini sudah dibanderol dengan harga sekitar Rp11.000 per kilogram.
Naiknya harga kedelai juga memberatkan pedagang kedelai di pasar. Bahkan beberapa pedagang mengaku tak berani kulakan karena harga sudah terlalu tinggi.
Maryanti, pedagang kedelai di Pasar Beringharjo mengatakan, naiknya harga kedelai, membuat penjualan semakin lesu. Menurut dia, sebelum harga kedelai melonjak, per harinya dia bisa menjual hingga sekitar 50 kilogram kedelai.
Namun kini, dalam sehari penjualan bisa turun hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. “Sekarang sehari jual lima kilogram saja susah,” keluhnya saat ditemui Harian Jogja, Selasa (17/9/2013).
Dia menambahkan, lesunya penjualan sebenarnya sudah terjadi sekitar dua pekan terakhir sejak para perajin tempe melakukan mogok.
Namun menurut dia, penjualan semakin parah sejak tiga hari terakhir. “Sebelumnya masih ada yang beli walaupun sedikit-sedikit tapi semenjak tiga hari kemarin nggak ada yang beli, padahal barang juga banyak,” kata dia.
Parim, pedagang kedelai lainnya di pasar yang sama mengatakan, jika sebelumnya dia bisa kulakan sekitar dua kuintal kedelai per hari, sejak sepekan ini dia mengaku belum kembali menambah stok kedelainya karena tingginya harga. “Jualannya sekarang susah, ngga berani ambil banyak karena ngga ada yang beli,” kata dia.
Menurut dia, meski gonjang-ganjing harga kedelai sudah terjadi cukup lama. Namun, anjloknya penjualan sangat terasa sekitar sepekan terakhir. Dia berharap agar harga segera turun dan stabil, sehingga penjualannya juga bisa kembali normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement