Advertisement
DAMPAK LETUSAN KELUD : Abu Vulkanik Cemari Penampungan Air Hujan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari mengeluh karena abu vulkanik erupsi Gunung Kelud masuk dalam tampungan air hujan.
Salah satu warga Ngestirejo, Edi menuturkan penampungan air hujan yang tidak ditutup rapat akan kemasukan abu vulkanik. Hal tersebut mengharuskan warga membuang air yang ada di dalam tampungannya.
Advertisement
“Misal tidak ditutup ya kemasukan air. Ada yang warnanya seperti susu,” tutur dia, Senin (17/2/2014).
Bahkan tampungan yang ditutup pun bisa kemasukan abu vulkanik. Rata-rata tampungan air yang ditutupi terpal atau tidak rapat akan kemasukan abu vulkanik. Berbeda dengan tampungan yang ditutup rapat, air akan tetap bersih.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati mengimbau masyarakat memperhatikan tampungan air mereka. Air yang tercemar abu vulkanik dilarang dikonsumsi.
“Air yang layak untuk konsumsi harus memenuhi tiga syarat yakni tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Ketika air tidak memenuhi satu syarat tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
Advertisement