Advertisement
MASA ORIENTASI SISWA : Salah, Siswa Baru di Gunungkidul Dihukum Merayu Kakak Panitia

Advertisement
Masa orientasi memberikan pengalaman tersendiri bagi sejumlah murid baru. Mulai dari perasaan takut, grogi sampai kurang percaya diri. Karena itu, sekolah memberikan kesempatan kepada murid baru untuk beradaptasi selama tiga hari sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Berikut kisah yang dihimpun wartawan Harian Jogja, David Kurniawan.
Masa orientasi murid baru memberikan pengalaman yang tidak akan dilupakan. Utamanya, bagi para murid-murid baru yang menjejakan di lingkungan baru pula. Misalnya, dari tingkat sekolah dasar ke sekolah menengah pertama, atau sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas.
Advertisement
Ada yang berbeda dengan pelaksanaan orientasi murid baru tahun ini. Bertepatan dengan puasa, maka sekolah diimbau tidak mengadakan kegiatan di lapangan. Kemudian, materi yang diberikan lebih pada sosialisasi terkait dengan pengenalan sekolah lebih dalam.
Meski demikian, langkah ini nyatanya tak mengubah pandangan murid baru terhadap masa orientasi selama tiga hari ini. Mereka merasa agak takut dan canggung. Malahan, tak jarang pula masih ada beberapa murid yang merasa minder dan kurang percaya diri masuk untuk masuk di lingkungan baru itu.
Salah satunya dirasakan Fitri Astuti, murid baru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Wonosari. Saat bel sekolah berbunyi, Senin (14/7), sebagai tanda jam belajar dimulai, tak berbeda jauh dengan murid baru lainnya. Ada perasaan berbeda dialaminya.
Mulai kemarin, ia tak lagi menjadi seorang siswi SMP karena sudah menapakan kaki lebih tinggi di bangku sekolah. Resmi menjadi salah satu murid SMKN.
Fitri mengaku awalnya merasa agak takut dan grogi, apalagi di sekolah yang didominasi kelompok putri ini memberikan pengalaman berbeda. Mengingat, semasa SMP jumlah antara murid laki-laki dan perempuan berimbang. “Awalnya takut sih tapi lama kelamaan jadi terbiasa,” katanya.
Hari pertama masa orientasi selain memberikan materi pengenalan sekolah dan kesehatan, juga diisi dengan materi bermain. Permainan yang dilakukan di ruang kelas ini bertujuan agar para murid tidak bosan.
Selain itu, harapannya lewat permainan ini murid baru dapat lebih akrab lagi. Biar tambah meriah lagi, maka setiap kelas diberikan kesempata untuk membuat yel-yel penyemangat.
Namun, sebagai hukuman bagi murid yang tidak bisa menyelesaikan permainan, disuruh merayu panitia orientasi, yang terdiri dari kakak kelas mereka. Meski agak malu-malu namun seluruh murid sangat antusias mengkuti permainan ini.
“Saya bilang saja, bapak kamu tukang pahat ya? Kok kamu sudah bisa memahat hatiku,” kata Fitri.
Kepala SMK Negeri 1 Wonosari Mudji Mulyanta mengungkapkan orientasi murid meniadakan kegiatan yang menggunakan fisik. Apabila di tahun-tahun sebelumnya murid baru diberikan pelatihan baris berbaris, maka untuk saat ini kegiatan tersebut tidak diberikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Lempuyangan
- Jangan Sampai Telat, Jadwal SIM Ditlantas Polda DIY Selama Mei 2025
- Jadwal Prameks Jogja-Kutoarjo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Sleman Selama Mei 2025
Advertisement