Advertisement
AIR DI JOGJA : Setiap Tahun Turun 30 Centimeter, Ini Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kondisi muka air tanah di beberapa wilayah di DIY terus mengalami penurunan di setiap tahunnya.
Makin tingginya pembangunan fisik dan konsumsi air baku menjadi penyebabnya. “Ada degradasi permanen rata-rata 20 centimeter sampai 30 centimeter per tahun,” ungkap Kepala Bidang Energi Sumber Daya Mineral Dinas Pekerjaan Umum DIY, Edi Indrajaya saat ditemui Harian Jogja, Jumat (12/9/2014).
Advertisement
Menurutnya, angka itu diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan semenjak 2012. Ia membagi penyebab faktor penurunan muka air tanah itu dari faktor alam dan manusia.
Faktor alam karena adanya musim kemarau dan kemudian kemungkinan tertutupnya pori-pori tanah karena peristiwa vulkanik Gunung Merapi.
Sedangkan faktor manusia karena semakin tingginya volume air yang diambil, belum lagi semakin gencarnya pembangunan fisik, sehingga membuat tergusurnya daerah resapan air.
Ia mengatakan, penurunan muka air tanah itu belum mencapai 20% dari panjang kedalaman air tanah, sehingga DIY belum dikategorikan daerah rawan.
Misalnya dengan kedalaman air tanah 100 meter, dengan penurunan yang terjadi setiap tahunnya itu belum mencapai 20 meternya sendiri. “Kalau dibiarkan bisa [rawan],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ledakan Hebat di Sydney Lontarkan Puing 100 Meter ke Udara
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Alumni Santri Krapyak Perkuat Sinergi Ekonomi Lewat Ngobrol Bisnis
- Efisiensi Anggaran, Rapat ASN Kulonprogo Hanya Disuguh Air Putih
- Harga Turun, Penyerapan Pupuk Bersubsidi Gunungkidul Meningkat
- DIY Siap Hadapi Lonjakan 9,5 Juta Pergerakan Nataru
- Bantul Tambah 12 Titik Early Warning System Antisipasi Banjir-Longsor
Advertisement
Advertisement



