Advertisement
Setiap Bulan, Empat Perusahaan Farmasi Butuh Med-Rep

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Lulusan SMA dan SMK di Gunungkidul semakin memiliki pilihan lapangan kerja. Setiap bulan, setidaknya empat perusahaan farmasi membutuhkan tenaga medical representative (Med-Rep).
Direktur Pusat Pengembagan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Farmarindo Ervina Indriati Kusuma Dewi mengatakan, setiap perusahaan biasanya membutuhkan 15 hingga 30 orang ketika melakukan perekrutan. Menurut dia, kebutuhan akan Med-Rep masih sangat besar.
Advertisement
“Data ini berdasarkan permintaan perusahaan farmasi kepada kami untuk menyediakan tenaga Med-Rep setiap bulannya,” ujar dia ketika ditemui di kantor PPSDM Farmarindo, Siyono, Playen, Jumat (14/11/2014).
Med-Rep merupakan karyawan dari perusahaan farmasi yang bertugas menjelaskan atau mempresentasikan produk obat dari perusahaan farmasi tempatnya bekerja kepada dokter. Tujuannya, lanjut dia, agar dokter tersebut mereferensikan atau meresepkan obat tersebut kepada pasiennya.
Ia menambahkan, PPSDM Farmarindo sudah menjadi langganan dari 50 perusahaan farmasi dari 200an perusahaan di Indonesia. Menurut dia, untuk memenuhi permintaan itu, kadang ia merasa kuwalahan. Artinya, lanjut dia, peluang kerja untuk lulusan SMA, SMK juga masih sangat tinggi.
“Saat ini kami membuka pendidikan dan pelatihan agar siap menjadi Med-Rep untuk 30 orang secara gratis. Hal ini kami lakukan untuk mengurangi angka pengangguran di Gunungkidul,” ujar dia.
Ia mengaku, baru ada 11 pendaftar. Nantinya, peserta akan mengikuti diklat selama satu bulan. Materi yang diberikan, menurut Ervina, seputar komunikasi dan negosiasi. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan pengetahuan dasar mengenai obat.
“Kami tidak hanya me-diklat tetapi juga membantu menyalurkan mereka ke perusahaan farmasi yang bekerja dengan kami,” imbuh dia seraya menambahkan PPSDM Farmarindo sudah berdiri 15 tahun di Jogja dan tengah merintis usaha di Gunungkidul. Adapun beberapa perusahaan yang menjadi rekanan yakni PT. Landson Pertiwi Agung, PT. Kalbe Farma, PT. SOHO, PT. Interbat, PT. Kimia Farma, PT. Novell, PT. Otto Pharmaceutical.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) mengatakan, tidak masalah jika warga mendapatkan pekerjaan setelah mengikuti program diklar di lembaga swasta. Namun, dengan syarat lembaga tersebut memiliki ijin dan latar belakang yang jelas.
“Semakin banyak warga yang bekerja, maka akan semakin bagus,” ungkap dia ketika ditemui secara terpisah.
Ia mengatakan, ada sekitar 1.790 warga Gunungkidul yang sedang mencari pekerjaan. Jumalh tersebut terdiri dari 1.011 laki-laki dan 779 perempuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement