Advertisement

PENGGUNAAN DANAIS : Seniman Kelimpungan Buat Pertanggungjawabkan

Bhekti Suryani
Kamis, 05 Februari 2015 - 01:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PENGGUNAAN DANAIS : Seniman Kelimpungan Buat Pertanggungjawabkan

Advertisement

Penggunaan danais, terkhusus mengenai pelaporan membuat seniman kebingungan.

Harianjogja.com, BANTUL- Seniman di Bantul kelimpungan mempertanggungjawabkan penggunaan dana keistimewaan (danais). Tahun ini sebanyak Rp20 miliar danais dikucurkan ke Bantul untuk kegiatan seni budaya.

Advertisement

Seniman sekaligus mantan Ketua Dewan Kebudayaan Bantul (DKB) Sumaryono mengatakan hampir seluruh pelaku kesenian dan kebudayaan di Bantul kesulitan mempertanggungjawabkan penggunaan danais. Sebab mereka tidak terbiasa bergelut dengan laporan administrasi dan angka.

"Seniman itu kan tahunya yang penting bagaimana tampil bagus, kalau management dan administrasi banyak enggak tahu," ungkap Sumaryono, Selasa (3/2/2015) di sela-sela acara sarasehan kebudayaan yang digelar di pendapa rumah dinas Bupati Bantul.

Di Bantul tercatat sebanyak 1.200 kelompok kesenian belum termasuk kelompok-kelompok warga di pedusunan yang biasa menggelar upacara adat. Dari jumlah tersebut, Sumaryono menyebut tidak sampai 50% yang menguasai manajemen dan administrasi keuangan danais.

Padahal sejak danais dikucurkan sekitar 2013, sudah banyak seniman menikmati dana tersebut. "Bahkan untuk kegiatan massal yang melibatkan ratusan seniman anggaran yang digunakan hingga ratusan juta," jelasnya lagi.

Seniman kata dia sangat membutuhkan bimbingan dalam pengelolaan dan pelaporan penggunaan danais. Apalagi penggunaan danais diatur dengan rigid serta dipantau oleh pemerintah pusat. "Rigid itu misalnya honor untuk seniman itu disamaratakan, padahalkan great nya seniman senior beda honornya," paparnya lagi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul Bambang Legowo mengatakan, tahun ini ada sebanyak Rp20 miliar danais yang dikucurkan ke Bantul. Sebanyak Rp18 miliar diantaranya dikelola Dinas Pariwisata.

Sementara tahun lalu, dari total Rp12,8 miliar danais yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, hanya mampu digunakan sebesar 47%. "Salah satu penyebab minimnya dana yang dicairkan karena kurangnya sumber daya manusia dan waktu pencairan danais juga sudah mepet tidak dari awal tahun," jelas Bambang Legowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Wamenkumham Eddy Hiariej akan Diperiksa KPK Hari Ini

News
| Senin, 04 Desember 2023, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement