Advertisement
MITIGASI BENCANA : SDN Bangunrejo Jadi Sekolah Siaga Bencana
Advertisement
Mitigasi bencana, dua sekolah ditunjuk sebagai Sekolah Sianga Bencana karena berada di kawasan bantaran Kali Winongo. Guru dan siswa dilatih secara khusus dalam menghadapi bencana
Harianjogja.com, JOGJA-Sekolah Dasar Negeri Bangunrejo 1 dan 2, Kricak, Jogja, akan resmi menyandang Sekolah Siaga Bencana (SSB) untuk tingkat SD. Kedua sekolah ditunjuk Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja karena lokasi sekolah yang berada di bantaran Kali Winongo.
Advertisement
“Alasan utama penunjukkan karena kedua SD Bangunrejo, utamanya Bangunrejo 2, berada di bantaran sungai Winongo sehingga rawan longsor,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan dasar (Dikdas) Disdik Kota Jogja, Sugeng M. Subono, kepada Harianjogja.com, Jumat (20/2/2015).
Menurutnya, persiapan sudah dilakukan sejak tahun lalu yang meliputi pelatihan guru, karyawan, komite serta pengawas terkait pengetahuan kebencanaan. Hal tersebut dilakukan atas kerja sama dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi.
“Di Kota Jogja baru kali ini untuk tingkat SD. Rencana launching SSB masih dirapatkan,” kata Sugeng.
Nantinya, status SSB akan berpengaruh pada kurikulum yang diberlakukan.
“Kurikulum terintegrasi dengan mata pelajaran. Misalnya dalam IPA atau IPS disisipkan materi tentang alam berikut dengan bencananya,” jelas Sugeng.
Kepala Sekolah SDN Bangunrejo 2, Antonia Retno Sriningsih, membenarkan adanya rencana launching SDN
Bangunrejo 2 sebagai SSB. Retno bahkan menjelaskan bahwa jauh sebelum adanya penunjukkan, pihaknya
sudah meminta Pemerintah Kota Jogja untuk membangunkan talud di belakang bangunan sekolah.
“Sudah dari 2012 saya lapor ke walikota dua kali tapi tidak ada jawaban. Sampai menghadap sendiri pada Sultan untuk menandatangani proposal yang diajukan ke Pangsar [Pengairan Besar] tapi juga sampai sekarang enggak diapa-apain,” kata Retno sembari menunjukkan tembok sekolah yang longsor akibat terkena arus.
Pihaknya menerima penunjukkan dari Disdikpora terkait SSB. Namun yang terpenting menurutnya, SDN
Bangunrejo 2 dibangunkan talud terlebih dulu agar lahan sekolah bagian belakang tidak terus-menerus habis diterjang arus sungai.
“Jarak kali sama tembok nggak sampai dua meter. Tebing sungai ke dalamannya sampai sepuluh meter. Parahnya, tebing itu bentuknya sudah menjorok ke dalam seperti gua jadi bawah SD itu growong,” ungkap Retno.
Rencananya, SSB SDN Bangunrejo 1 dan 2 akan di-launching Mei mendatang. Saat ini, 800 buku paket tentang penanggulangan bencana banjir dan kebakaran sudah diterima sekolah sebagai kelengkapan SSB. Ada pula tas dan tenda darurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dua Jenazah Nelayan Indonesia Hilang di Portugal Ditemukan
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Jogja Diimbau Parkir Resmi Hindari Tarif Nuthuk
- Kerja Sama Sampah Gunungkidul dengan Kota Jogja Terancam Batal
- Tak Kenal Usia, 31 Santri Lansia Ponpes Sabilun Najah Diwisuda
- Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
- IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
Advertisement
Advertisement



