Advertisement
Permintaan Ikan Nila Melonjak di Bulan Ramadan, Penjualan Dibatasi

Advertisement
Permintaan ikan nila melonjak di Bulan Ramadan, namun pedagang memilih membatasi penjualan
Harianjogja.com, SLEMAN - Sejumlah petani ikan jenis nila di Sleman kewalahan menghadapi lonjakan permintaan untuk konsumsi saat Bulan Ramadan.
Advertisement
Ketua Kelompok Tani Ikan, Mina Tani Baru, Dusun Kabunan, Wedomartani, Ngemplak, Toto Winarto mengakui tingginya permintaan nila saat Ramadhan. Jika pada hari biasa transaksi yang ia lakukan hanya berkisar pada angka lima hingga tujuh kuintal, maka saat ini tembus di atas satu ton khusus ikan nila.
"Ada peningkatan permintaan antara tiga sampai lima kuintal perharinya," ungkapnya di kolam ikan miliknya Senin (22/6/2015).
Meski terjadi peningkatan permintaan namun ia tidak akan menaikkan harga. Kisaran harga konsumen ia layani pada angka Rp24.000, sedangkan kebutuhan pedagang ia melayani dengan harga Rp22.000 perkilogramnya. Dengan demikian ia bisa memperoleh omzet minimal Rp22 Juta perharinya, khusus untuk ikan nila.
Para konsumen nila sebanyak satu ton perhari itu, lanjut Toto, terdiri dari 50% merupakan pedagang dan 50% konsumen rumah tangga. Pada bulan Ramadan ini, menurutnya semakin banyak perorangan yang secara langsung membeli ke kolamnya.
"Kalau saya memang khusus spesialis nila, banyak yang jemput bola, pagi-pagi sudah datang. Sehingga cepat sekali habisnya," ujar pria yang juga mengembangkan mina padi ini.
Hal yang sama juga dirasakan Agnes, seorang petani ikan yang melayani grosir nila di Dusun Karang, Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Transaksi nila saat Bulan Ramadan cukup menyenangkan bagi dia. Untuk tempat usahanya, jika pada hari biasa hanya berada pada angka 2,5 sampai tiga kwintal perharinya, tapi saat ini telah berada pada angka lima kwintal.
"Kalau saya kebetulan hanya melayani grosir harganya Rp24.000 perkilogramnya. Meningkat banyak permintaan," imbuhnya.
Tingginya permintaan ikan nila pada bulan Ramadan direspon secara bijak oleh pedagang dan peternak ikan di Sleman. Toto Winarto ia mengutamakan kebutuhan di kemudian hari, mengingat stok nila beberapa di antaranya masih mengimpor dari Jawa Tengah.
Jika ia terus menambah kebutuhan ikan agar bisa melayani banyak permintaan terutama pelanggan baru, dikhawatirkan merusak pangsa pasar. "Kalau permintaan itu terus dilayani, nanti di saat stok berkurang, nanti pelanggan saya tidak terlayani, jadi saya batasi hanya satu ton saja," ungkapnya, Senin (22/6/2015).
Dalam keseharian untuk memenuhi kebutuhan pasar Nila di Sleman, ia mengambil dari petani di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri serta waduk di Boyolali. Kenaikan harga bergantung pada harga yang ditentukan di tempat petani ikan di Jawa Tengah itu.
"Terakhir naik sekitar bulan Februari [2015] itu, naiknya hanya Rp500 itu karena dari waduk naik. Kalau sampai lebaran perkiraan saya kok tidak naik lagi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

2 Jam Diperiksa Dewas KPK, Firli Pilih Bungkam di Depan Wartawan
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo, 5 Desember 2023 dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Lokasi Keberangkatan dan Harga Tiket Bus Damri Bandara YIA Kulonprogo
- Jadwal Pemadaman Listrik di Bantul Hari Ini, 5 Desember 2023
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo, 5 Desember 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja, 5 Desember 2023 dari Stasiun Palur dan Solo Balapan
Advertisement
Advertisement