Advertisement
Pelecehan Seksual Anak Bisa Terjadi karena Kurangnya Pemahaman
Advertisement
Pelecehan seksual bisa terjadi salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman korban terhadap seks
Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Anton menjelaskan jika selama ini kasus pencabulan yang dilakukan oleh anak di bawah umur masih belum banyak dibandingkan dengan korban yang berusia di bawah umur.
Advertisement
Meski demikian, ia menjabarkan bahwa umumnya korban pelecehan seksual di bawah umur disebabkan karena kurangnya pemahaman. “Biasanya berawal dari pacaran ataupun korbannya yang tidak berdaya,” ujar Anton, saat dihubungi, Minggu (22/2/2016).
Ia menjelaskan bahwa umumnya, baik pelaku maupun korban di bawah umur, kurang memiliki pendidikan seksual yang baik, termasuk konsekuensinya sesudahnya. Meski umumnya kasus pelecehan seksual di bawah umur biasanya melibatkan kelangan pelajar, Anton menguraikan bahwa belum banyak yang memiliki pendidikan seks yang mencukupi.
Ia menyebutkan bahwa jika memang sebelumnya kalangan tersebut memiliki pengetahuan yang memadai maka kasus serupa akan sangat jarang ditemui.
Terpisah, Muhyadi, anggota DPRD Kulonprogo menyebutkan bahwa selama ini remaja Kulonprogo masih memiliki pengetahuan seksual yang terbatas. Meski demikian, ia menyatakan bahwa terkait dengan fenomena sosial ini maka lebih penting menekankan akan pengawasan dan penanaman kontrol diri terhadap remaja.
“Jenis pendidikan seksnya adalah dengan pembatasan pergaulan remaja, khususnya lawan jenis”ujarnya.
Setiap remaja harus diberikan kontrol diri agar memahami batas-batasnya serta tanggung jawabnya. Ia menguraikan bahwa pendidikan agama harus tetap menjadi landasan utama untuk mencegah peningkatan fenomena minimnya pendidikan seks ini.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan bisa memberikan upaya dengan pengawasan dari guru dan aktivitas yang produktif bagi remaja.
Tak lupa, ia menyatakan bahwa orang tua harus memberikan perhatian dan pengawasan akan pergaulan remaja. Setiap orang tua harus awas akan lingkungan anak-anaknya sehingga bisa mencegah kejadian buruk berkaitan dengan si anak.
Pasalnya, ia menyebutkan bahwa jika dibekali dengan pendidikan seks pun tak semua anak akan bisa menerima. Perbaikan mental dan akhlak menurutnya akan menjadi solusi yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement