Advertisement

PENATAAN GUNUNGKIDUL : Pedagang Baron Mengeluh Sempit & Jauh

David Kurniawan
Senin, 07 Maret 2016 - 03:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PENATAAN GUNUNGKIDUL : Pedagang Baron Mengeluh Sempit & Jauh Nelayan membawa seekor ikan tenggiri di Pantai Baron, Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta, Senin(19/1/2015). Ia mengeluhkan sepinya tangkapan ikan seusai berlayar. Sepinya tangkapan ikan itu diduga akibat cuaca yang tidak menentu. (Juli Nugroho/JIBI - Bisnis)

Advertisement

Penataan Gunungkidul di Pantai Baron kembali dikeluhkan,

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Proses relokasi pedagang ikan di Pantai Baron, Desa Kemadang, Tanjungsari tidak berjalan lancar. Setelah pindah ke tempat baru, para pedagang mengaku mengalami penurunan pendapatan, karena lokasi baru dinilai kurang strategis dan lebih sempit dari tempat berjualan yang lama.

Advertisement

(Baca Juga : http://www.harianjogja.com/baca/2016/02/07/penataan-gunungkidul-relokasi-pedagang-pantai-baron-menuai-protes-688698">PENATAAN GUNUNGKIDUL : Relokasi Pedagang Pantai Baron Menuai Protes)

Pemindahan lapak dagangan ini dilakukan karena di tempat lama dijadikan sebagai kantor tempat pelelangan ikan. Oleh karenanya pedagang digeser ke sebelah utara dari tempat lama. Meski lokasin pemindahan tidak terlalu jauh, hal tersebut berpengaruh terhadap pendapatan pedagang.

Keluhan akan pemindahan ini salah satunya disuarakan oleh Suparsi, salah seorang pedagang ikan di Baron. Menurut dia, lokasi baru ini dinilai lebih sempit. Untuk satu lapak dengan luas empat meter persegi digunakan oleh satu kelompok yang terdiri dari tiga orang.

Selain ada kesan sempit, dia juga mengkritis posisi tempat berjualan. Posisi berdagang yang menghadap ke utara dinilai kurang strategis. Hal ini sangat berbeda dengan di lokasi yang lama yang menghadap ke barat. Posisi sekarang, kata Suparsi, ikan-ikan yang dijajakan kurang bisa terlihat oleh pengujung.

Akibat pemindahan yang dilakukan sejak awal tahun ini, Suparsi mengaku mengalami penurunan penjualan yang berujung terhadap pendapatan yang diterima.

“Kami berharap ada penataan ulang lagi, sehingga kami tidak terus merugi,” tuturnya.

Keluhan yang sama disuarakan Suminem. Menurutnya lokasi yang terkesan tertutup berdampak terhadap minat pengunjung untuk berjajan di lokasi tersebut.

“Coba lebih diperluas lagi, mungkin akan beda kondisinya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Firli Bahuri Tidak Ditahan, Ini Penjelasan Kadiv Humas Polri

News
| Kamis, 07 Desember 2023, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement