Advertisement
NELAYAN PANTAI SELATAN : Nelayan di Depok Harus Miliki Nilai Tambah

Advertisement
Nelayan pantai selatan di kawasan Depok disarankan memiliki nilai tambah dari hasil tangkapannya
Harianjogja.com, BANTUL- Pemberdayaan nelayan di wilayah Depok hingga saat ini dinilai sudah maju, pasalnya kesejahteraan nelayan di Depok jika dibandingkan dengan nelayan di wilayah lain sudah jauh lebih berkembang.
Advertisement
Hanya saja kemajuan pemberdayaan nelayan tersebut masih belum diimbangi dengan nilai tambah dari para nelayan itu sendiri.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengatakan meskipun terbilang baru, nelayan di Depok sudah mulai mengenyam hasilnya.
“Hanya saja mereka masih perlu meningkatkan nilai tambah para nelayan itu sendiri, hal demikian dilakukan untuk semakin meningkatkan kesejahteraan para nelayan,” paparnya, Jumat (15/4/2016).
Nilai tambah dari para nelayan di Depok menurut GKR Hemas, bisa dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan berbagai potensi yang ada di sekitar Depok
“Pendidikan bagi nelayan dan generasinya sangatlah penting hal tersebut harus dilakukan untuk memajukan berbagai potensi yang ada wilayah ini seperti contohnya untuk budidaya pembuatan garam laut,” ujarnya.
Sementara itu menurut Lurah Desa Parangtritis Topo, memang untuk saat ini kesejahteraan nelayan di Depok masih tidak menemui permasalahan yang besar.
“Hasil laut terbilang masih stabil, melihat untuk saat ini jumlah nelayan yang ada di Depok jauh lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya,” tegas Topo.
Menurutnya dalam menanggapi usulan untuk meningkatkan nilai tambah bagi para nelayan, ia memang menyetujuinya. Namun berdasarkan pengaaman lalu sektor nilai tambah yang nilai ekonominya tidak begitu besar untuk dikembangkan di wilayah Depok masih susah
“Sebenarnya untuk pemberdayaan petani garam sudah dua kali pernah dilakukan, para nelayan juga sudah bisa membuat garam, selain alat untuk produksi yang mudah dan garam yang dihasilkan pun juga terbilang bagus," katanya.
Namun, hasil dari produksi garam masih belum banyak sehingga para nelayan masih belum ada minat untuk mengembangkan sektor tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ramai-ramai Kementerian Lembaga Minta Tambah Anggaran: Kemenperin Ajukan Rp3,9 Triliun untuk Biaya Program
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kalurahan Tegalpanggung Jogja Kelola Sampah Organik dengan Biopori
- Rental Motor di Sleman Kebanjiran Order Saat Libur Panjang
- Tempat Relokasi Parkir ABA, Jukir Sebut Libur Sekolah Tak Berdampak Signifikan
- Budi Daya Kedelai Hitam di Gunungkidul Mencapai 68 Hektare
- Malioboro Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Sepanjang Waktu, Skenario Digodok Dishub Jogja
Advertisement
Advertisement