Advertisement
GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Gelombang Tinggi Masih Mengancam Pesisir Selatan
Advertisement
Gelombang tinggi pantai selatan masih harus diwaspadai
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kondisi wilayah pesisir Gunungkidul sudah mulai berangsur-angsur normal. Namun hal itu tak menjamin warga luput dari ancaman. Pasalnya diprediksi gelombang tinggi masih mungkin terjadi.
Advertisement
Bahkan berdasarkan data yang diperoleh SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, ancaman gelombang ini akan lebih tinggi ketimbang yang terjadi pada Selasa (24/5/2016) lalu. Saat itu, tinggi gelombang mencapai 14 feet, sedangkan pada Senin (30/5/2016) tingginya diprediksi mencapai 16 feet.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono mengatakan, meski masih sebatas prakiraan, namun jika menilik pengalaman yang sudah-sudah, prediksi itu banyak tepatnya.
Menurut dia, para petugas SAR juga sudah memberikan imbauan kepada nelayan, pedagang atau pun pengunjung di wilayah pantai.
Harapannya imbauan ini bisa ditepati, sehingga dampaknya bisa diminimalisir. “Sudah sejak dua hari lalu kami terus memberikan imbauan akan bahaya itu,” kata Marjono, Sabtu (28/5/2016).
Untuk kisaran ombak yang datang, ia belum bisa memastikan. Pasalnya dari data yang jadi rujukan hanya menunjukan ketinggian. Sedang untuk dampaknya tergantung dengan pasang surutnya air laut.
“Kalau saat pasang, mungkin peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu [Selasa, 24/5] bisa terjadi lagi, tapi kalau sedang surut mungkin dampaknya tidak begitu terasa,” ujarnya.
Dia menambahkan, para nelayan di Pantai Baron sudah mulai mengantisipasi adanya peningkatan tinggi gelombang. Hal ini terlihat dengan dinaikannya kapal-kapal ke tempat yang lebih tinggi. “Sejak kemarin [Jumat 27/5/2016] kapal-kapal sudah dipinggirkan menjauh dari laut,” ujarnya.
Tanda-tanda adanya kenaikan gelombang sudah terlihat sejak Jumat kemarin. Adapun ketinggiannya sekitar 11,5 feet, meski tingginya masih di bawah gelombang yang terjadi pada Selasa lalu (14 feet), namun hal itu sempat membuat nelayan khawatir.
Kendati demikian, hingga Sabtu siang kondisi sudah kembali normal. “Apapun itu, saya tetap meminta kepada nelayan atau pengunjung untuk tetap waspada,” kata Marjono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
Advertisement
Advertisement