Advertisement
PDAM JOGJA : Pipa Warisan Dipasang Sejak 1918, Kebocoran Mungkin Terjadi

Advertisement
PDAM Jogja butuh waktu untuk mempertimbangkan.
Harianjogja.com, JOGJA -- Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Kota Jogja diberikan kepada Dwi Agus Triwidodo. Jabatan ini akan disandang selama 2016-2020. Ia dilantik oleh Walikota Jogja bersama Direktur Bidang Teknik PDAM Setiawan Budianto di Balai Kota Jogja, Rabu (1/6/2016).
Advertisement
Mengenai debit air yang turun, pihaknya mengandalkan kiriman air dari Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) regional yang sumber airnya dari Kulonprogo. Rencananya PDAM Tirtamarta mendapat bantuan air bersih dari SPAM Kulonprogo sebanyak 400 liter per detik secara bertahap yang dimulai pada awal 2017 dan 2018.
“Harapan kita bantuan debit air dari SPAM Regional ini bisa memperlancar pasokan air kepada pelanggan,” ujar Dwi Agus.
Direktur Bidang Teknik PDAM Tirtamarta, Setiawan Budianto mengungkapkan selain penurunan debit air dari sumur, penurunan pasokan air bersih diduga ada kebocoran pipa air. Kebocoran itu bisa terjadi karena sepanjang 900 kilometer pipa PDAM sebagian besar merupakan warisan tahun 1918.
Pihaknya hanya bisa menekan kebocoran yang muncul ke permukaan. “Kebocoran yang di dalam tanah sulir terdeteksi,” katanya.
Walikota Jogja Haryadi Suyuti meminta direksi PDAM Tirtamarta segera menyelesaikan berbagai persoalan teknis yang terjadi tanpa harus menunggu lama karena kedua pejabat yang dilantik tersebut merupakan pejabat lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Vladimir Putin Kembali Maju dalam Pemilu Presiden Rusia Maret 2024
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
Advertisement
Advertisement