Advertisement

WISATA JOGJA : Kantor Dinas Pariwisata di Jalan Malioboro akan Diubah Jadi Museum Urban Planning

Minggu, 26 Juni 2016 - 19:20 WIB
Nina Atmasari
WISATA JOGJA : Kantor Dinas Pariwisata di Jalan Malioboro akan Diubah Jadi Museum Urban Planning JIBI/Harian Jogja/Desi SuryantoSejumlah wisatawan berjalan menuju jalan Malioboro seperti terlihat saat melintas di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, Jumat (09/10 - 2015). Untuk menghindari paparan sinar ultraviolet (UV) matahari pada saat siang hari dan udara panas yang menyengat, para wisatawan lebih banyak memilih waktu kunjungan luar ruang di Yogyakarta pada sore atau malam hari.

Advertisement

Wisata Jogja di Jalan Malioboro akan bertambah destinasi dengan rencana pendirian Museum Urban Planning

Harianjogja.com, JOGJA – Rencana mengubah kantor Dinas Pariwisata DIY di Malioboro menjadi museum Urban Planning semakin matang. Bila tak ada kendala tahun depan proses pembangunan museum yang memuat sejarah dan masa depan tata ruang DIY ini sudah bisa dimulai.

Advertisement

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY Rani Sjamsinarsi Jumat (24/6/2016) mengatakan saat ini desain teknis untuk museum itu sudah berada di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang untuk dikaji lebih lanjut.

Rani menuturkan bangunan yang akan dibangun dengan menggunakan anggaran Dana Keistimewaan (Danais) ini rencananya segera dibangun segera setelah pembebasan lahan selesai.

“Kalau tahun ini bisa selesai ya tahun depan kita sudah mulai menggarapnya,” kata dia

Sampai saat ini desain bangunan itu mengacu pada Peraturan Daerah Kkota Jogja No.1/2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTK). Dalam Perda itu diatur ketinggian bangunan maksimal 32 meter dengan sudut elevasi maksimal 45 derajat dari sumbu jalan. Untuk mengakomodir peraturan itu, bangunan museum nanti akan lebih mundur ketimbang deretan bangunan lain yang sudah berdiri lebih dahulu.

“Yang mundur hanya yang baru saja, kalau yang lain tetap. Kita mengikuti peraturan yang ditetapkan Pemkot,” imbuh Rani.

Museum Urban Planning ini akan memuat seluruh informasi seputar tata ruang kota Jogja dan DIY. Ide museum ini diambil dari museum serupa yang ada di Singapura dan Shanghai. Meskipun demikian museum Urban Planning di DIY ini akan lebih lengkap karena juga memuat evolusi tata ruang di DIY sejak era pemerintahan Pangeran Mangkubumi.

Penempatan museum di wilayah Malioboro pun dinilai tepat karena kawasan Malioboro termasuk dalam sumbu filosofis Kraton Yogyakarta. Dengan begitu pengunjung yang datang ke kawasan ikonik ini tak sekadar berjalan-jalan dan berbelanja, namun juga menggali informasi lebih jauh konsep tata ruang DIY.

“Rencananya akan ada konsep DIY masa depan, sekitar 30-50 tahun lagi,” pungkas perempuan yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah DIY ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari HAM jadi Pengingat Pentingnya Rasa Saling Menghormati di Atas Keberagaman

News
| Minggu, 10 Desember 2023, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement