Advertisement
INFRASTRUKTUR JOGJA : TPA Piyungan, Seharusnya Pemadatan Setiap Hari, Kok Jadi Pemadatan Kapan-kapan?

Advertisement
Infrastruktur Jogja ditarget segera diperbaiki.
Harianjogja.com, JOGJA -- Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja, Suyana menyebut pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Piyungan menjadi salah satu penyebab kegagalan meraih Piala Adipura. Karena itu, ia mendesak Pemda DIY utuk memperbaiki pengelolaan TPAS Piyungan karena TPAS tersebut dikelola Pemda sejak 2015 lalu.
Advertisement
Menurut dia, semestinya pengelolaan TPA Piyungan harus sudah dengan metode sanitary landfill atau pemadatan setiap saat sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Namun sampai saat ini TPAS Piyungan masih dengan metode controlled landfill atau pemadatannya kadang-kadang, bahkan sampah dibiarkan menggunung atau open dumping. Karena itu, selama belum ada perubahan pengelolaan TPAS Piyungan, maka Piala Adipura sulit untuk diraih.
Suyana menambahkan, untuk meraih Adipura sebenarnya hanya kurang nilai sedikit, dan persoalan tersebut ada dalam pengelolaan sampah. Pihaknya tidak memungkinkan untuk membuat TPAS sendiri karena keterbatasan lahan.
TPAS Piyungan berlokasi di Piyungan, Bantul. Pemkot selama ini membuang sampah di lokasi tersebut. selain kota, Sleman juga membuang sampah di TPAS Piyungan. Sebelumnya TPAS tersebut dikelola Kota, Sleman, Bantul melalui koordinasi Kartamantul. Namun sejak 2015 lalu, pengelolaan TPAS Piyungan menjadi kewenangan provinsi melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
- Sendratari Anak Tari Klasik Gaya Jogja Dipentaskan di Ndalem Mangkubumen
- Mafia Tanah Kas Desa: Jagabaya Caturtunggal Diduga Terima Suap dari Robinson 3 Kali, Nilainya Ratusan Juta
- Heboh Pneumonia Misterius, Dinkes Jogja: Tak Ada Peningkatan Kasus
Advertisement
Advertisement