Advertisement
Banyak Sumber Air di Gunungkidul Belum Dikelola

Advertisement
Banyak sumber air di Gunungkidul yang belum dikelola
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Potensi sumber air di Gunungkidul sangat besar. Hal ini dibuktikan adanya sungai-sungai bawah tanah yang terkandung di perut bumi. Hanya saya, sumber-sumber itu urung dimanfaatkan dengan maksimal.
Advertisement
Ketua Paguyuban Pengelola Air Minum Masyarakat Yogyakarta (Pamaskarta) Gunungkidul Damanhuri mengatakan, keinginan untuk bebas dari krisis air bukanlah sebuah mimpi. Dari sisi potensi, kabupaten terluas di DIY itu memiliki cadangan yang melimpah dan dibuktikan banyaknya sungai-sungai bawah tanah.
“Hampir di seluruh kecamatan ada sumbernya. Hanya letaknya berada jauh di dalam perut bumi. Misalnya di Kecamatan Tepus ada potensi air, namun untuk mendapatkannya harus turun gua sejauh 200an meter,” kata Damanhuri, Senin (5/9/2016).
Keberadaan sumber air di Tepus, hanya contoh kecil potensi air yang dimiliki di Gunungkidul. Sebab di daerah-daerah lain juga memiliki potensi yang sama. Namun nyatanya, potensi itu belum tergarap dengan baik sehingga masih banyak wilayah yang kekurangan air, khususnya saat musim kemarau.
“Tidak usah jauh-jauh mencari sumber itu. Di Banyusoco [Kecamatan Playen] banyak mata air di sepanjang aliran Kali Oya, namun hingga saat ini hanya mengalir ke sungai dan belum dimanfaatkan,” ungkapnya.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuat potensi air yang dimiliki belum tergarap dengan baik. Salah satu kendala utama dalam pengelolaan ada di masalah biaya. Untuk bisa memanfaatkan sumber-sumber itu butuh biaya besar dalam rangka pembangunan fasilitas atau pun masa pemeliharaannya.
Selain itu masalah jaringan listrik juga jadi kendala tersendiri. Lokasi sumber yang jauh dari pemukiman sehingga tidak ada aliran listrik yang digunakan untuk pengangkatan air.
“Untuk pemanfaatan banyak yang menggunakan genset, namun hasilnya tidak maksimal. Misalnya sumber air di perbatasan Giricahyo-Giripurwo [Kecamatan Panggang], debitnya bisa 60 liter per detik, namun dengan hanya menggunakan genset pengangkatan baru bisa lima liter per detik,” kata Damanhuri.
Dia pun mengaskan jika masalah-masalah itu bisa diatasi maka mimpi Gunungkidul terbebas dari krisis air bukan hal yang mustahil. Sebab dari sisi potensi sudah terbukti di mana ada sumber air yang melimpah. “Namun masalahnya itu tadi, biaya yang dibutuhkan juga besar,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemprov Jawa Tengah Mendorong Kadin Berkontribusi dalam Penyediaan Pangan
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement