Advertisement
Gasebo di Area GSG Siyono Dibongkar, Ada Kepentingan Investor?
Advertisement
Gasebo di area Gedung Serba Guna Siyono Gunungkidul dibongkar
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pembongkaran gasebo di area Gedung Serba Guna Siyono, Logandeng, Playen menuai kontroversi. Disinyalir pembongkaran dilakukan demi kepentingan investor yang ingin menggunakan lahan tersebut.
Advertisement
Salah satu kecaman disuarakan oleh Sekretaris Komisi B DPRD Gunungkidul Arif Wibowo. Menurut dia, pembongkaran yang dilakukan merupakan bukti perencanaan yang dibuat oleh pemkab kurang matang.
“Bangunan itu didirikan belum lama, tapi sekarang sudah dibongkar dan dipindah ke Taman Kuliner,” kata Arif, Rabu (5/10/2016).
Politikus PKS ini pun mempertanyakan maksud dari pembongkaran, terlebih lagi bangunan gazebo sudah menjadi ikon di kawasan gedung serba guna. Setiap harinya banyak warga yang menggunakan fasilitas itu untuk bersantai atau saling sapa dengan warga yang lain.
Sejak awal, sambung dia, lokasi pembangunan bekas pasar hewan itu menuai pro kontra. Salah satunya terkait dengan konsep pembangunan. Di awal perencanaan, lokasi tersebut akan digunakan untuk pasar kerajinan asli Gunungkidul. Namun kenyataannya, malah dibangun gedung serbaguna lengkap dengan gazebo beserta aliran listrik dari PLN.
“Sejak awal sudah tidak konsisten. Saya takut perubahan yang ada merupakan titipan dari investor yang ingin memanfaatkan lahan itu,” sindirnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gunungkidul Eddy Praptono mengakui adanya pembongkaran gazebo di komplek Gedung Serbaguna Siyono. Namun terkait dengan pembongkaran, DPU tidak ikut campur karena aset tersebut merupakan milik Bidang Aset, DPPKAD Gunungkidul.
“Kebijakan itu sepenuhnya kewenangan dari Aset. Saya kira pemindahan bukan jadi soal karena gazebonya tetap bermanfaat,” ujarnya.
Menurut dia, pemindahan gasezo memang ada alasan tersendiri. Hal itu tidak lepas dari minimnya anggaran yang dimiliki pemkab, sehingga lokasi tersebut akan disewakan ke pihak ketiga.
“Rencananya di lokasi itu akan didirikan foodcourt oleh investor lengkap dengan bangunan yang bisa digunakan berjualan barang kerajinan asli Gunungkidul,” tuturnya.
Disinggung mengenai kelanjutan kerja sama dengan investor, Eddy mengaku belum mengetahui perkembangan dari kerja sama itu. Dia berdalih, proses tersebut merupakan kewenangan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Energi Sumber Daya Mineral, sehingga pihak DPU tidak mengurusi menangani masalah itu.
“Kami hanya tahu di desain awalnya karena untuk lanjutan ditangani dinas terkait,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
- Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
Advertisement
Advertisement