Advertisement

Seorang Napi Anak Rutan Wonosari Kabur Saat Kerja Bakti di Masjid

Bhekti Suryani
Rabu, 19 Oktober 2016 - 17:54 WIB
Nina Atmasari
Seorang Napi Anak Rutan Wonosari Kabur Saat Kerja Bakti di Masjid Blok khusus anak di Rutan kelas II B Wonosari. Rutan ini merupakan satu-satunya di DIY yang menyediakan blok khusus untuk tahanan anak. (Mayang Nova Lestari/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Seorang narapidana anak dari Rutan Wonosari kabur saat mengikuti kegiatan kerja bakti di masjid

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Narapidana (napi) anak dariRumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Wonosari, Gunungkidul berinisial BMI kabur saat melakukan kegiatan bakti sosial, Rabu (19/10/2016) pagi. Polisi kini memburu napi kasus pembunuhan tersebut.

Advertisement

Kepala Lapas Kelas II B Wonosari Edi Junaedi mengungkapkan, remaja berusia 17 tahun itu kabur saat tengah melakukan kerja bakti di lingkungan Masjid Al Ikhlas Wonosari, sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu kata dia, BMI bersama delapan narapidana anak lainnya tengah membersihkan lingkungan Masjid Al Ikhlas.

BMI kemudian pamit pergi ke toilet, namun setelah itu tidak kembali. Ia diduga kabur ke luar lingkungan masjid dan berbaur dengan rombongan anak sekolah. Saat itu sembilan napi anak diminta memakai seragam pramuka saat bakti sosial termasuk BMI.

Kebetulan kata Edi, di jalan raya saat kejadian ada rombongan anak-anak sekolah mengenakan baju berwarna coklat muda mirip seragam pramuka. “Kemungkinan dia berbaur bersama anak-anak sekolah itu, karena warna bajunya mirip. Anak-anak sekolah itu warna bajunya juga cream [coklat],” kata Edi Junaedi, Rabu.

Tidak diketahui Edi keluar lewat pintu mana. Petugas Lapas hanya menemukan sepatunya tertinggal di toilet. Di lingkungan masjid tersebut menurutnya memang ada jalan keluar. “Tidak tahu dia lewat mana, kalau merusak pintu atau jendela enggak ada itu, enggak ada yang rusak,” tuturnya lagi.

Edi mengatakan, BMI merupakan napi anak yang sudah enam bulan mendekam di Lapas Wonosari. Ia dipenjara karena terlibat kasus pembunuhan di Bantul. Warga Kota Jogja tersebut selama ini berperilaku baik di Lapas. “Dia anak keturunan Maroko, selama ini perilakunya enggak ada yang aneh,” papar dia.

Baca juga : http://harianjogja.com/?p=740902" target="_blank">PENJARA ANAK : Melihat Kehidupan Narapidana Anak di Rutan Kelas II B Wonosari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement