Advertisement
LSN 2016 : Ditutup, Liga Santri Menambah Semangat Berdakwah dengan Olahraga
Advertisement
LSM 2016 akhirnya ditutup setelah selesai
Harianjogja.com, SLEMAN- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi resmi menutup Liga Santri Nasional (LSN) 2016. Ajang yang diikuti oleh berbagai Pondok Pesantren di seluruh Indonesia tersebut diharapkan bisa menjadi ajang para santri untuk berdakwah.
Advertisement
"LSN ini bisa menjadi Spirit baru bagi para santri, selain telah berdakwah dalam bidang sosial keagamaan, atau sosial kewirausahaan kini berdakwah bisa lebih luas lagi dengan olahraga," ujar Menpora saat acara penutupan LSN di Lapangan Maguwoharjo, Sleman, Minggu (30/10/2016).
Dikatakannya, sebagai bangsa yang besar dengan ratusan juta penduduk maka potensi-potensi atlit daerah khususnya yang berasal dari pondok pesantren lebih bisa di perhatikan lagi. Selain itu dengan adanya liga-liga seperti ini Menpora juga meyakinkan bahwa pihaknya akan terus mendorong kegiatan serupa untuk ke level yang lebih tinggi lagi.
"Kepada PSSI, bibit-bibit baru ini agar dilirik untuk dibina dan menjadi bibit bagi pemain timnas nantinya," kata Imam.
Lebih lanjut kata Imam, pelaksanaan LSN tahun 2016 tahun ini sudah jauh lebih baik daripada tahun lalu. Animo dari pondok pesantren seluruh Indonesia sangatlah besar, hal tersebut bisa dibuktikan dengan peningkatan jumlah peserta yang mencapai 400 persen.
Kedepan, kata dia, federasi dan pemerintahan memang harus lebih berbenah, bantuan dari berbagai pihak juga sangat diharapkan untuk membentuk dan menjadikan LSN menjadi liga yang sangat diperhitungkan.
Sementara itu Kaka salah satu personil dari grup band Slank yang menjadi duta santri mengatakan sangat bangga dengan adanya liga santri seperti ini. LSN mampu memberikan warna yang berbeda dan memecahkan anggapan bahwa pondok pesantren yang kaku.
"Adanya LSN apalagi Slank yang menjadi duta santri, semoga kedepan merubah mindset kita, santri harus lebih terbuka open mind and oper heart," ujar Kaka.
Selain itu kata dia, liga seperti ini juga sangat bagus untuk mencari bibit-bibit pemain sepak bola yang masih muda dan ada di daerah-daerah.Kata dia, supaya bakat yang muncul bukan hanya berasal dari daerah kota saja, namun dari daerah bahkan yang berasal dari pondok pesantren
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- Masjid di DIY Menerima Dana Zakat Mal yang Dihimpun dari Para Dokter
- Gelar Rakerda, BKKBN DIY Optimalkan Target Program Bangga Kencana
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
Advertisement
Advertisement