Advertisement
BENCANA JOGJA : Cuaca Ekstrem, Jogja Belum perlu Status Tanggap Darurat, Ini Alasannya
Advertisement
Bencana Jogja masih dianggap belum perlu status tanggap sarurat
Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Pelaksana BPBD DIY, Krido Suprayitno mengatakan kenaikan status penanganan bencana harus melalui kajian, salah satunya apabila ada peningkatan intensitas di wilayah terdampak dan akibat yang ditimbulkan cukup banyak.
Advertisement
Kebijakan peningkatan status tanggap drurat bencana pun menjadi kewenangan masing-masing kepala daerah kabupaten dan kota.
Ia juga menilai status tanggap darurat bencana belum perlu. Saat ini pihaknya masih terus memantau dan mengupdate peristiwa bencana sejak 10 November-31 Januari mendatang sebagai bahan kajian.
Dalam catatan Pusat Pengendalian Operasional BPBD DIY telah terjadi puluhan bencana selama periode siaga bencana yang diakibatkan angin kencang dan tanah longsor.
Bahkan bencana pada Senin (21/11/2016) merupakan terparah selama masa Siaga bencana. "Sampai tadi malam pukul 24.00 WIB [malam kemarin] terpantau ada 46 titik peristiwa di Kot Jogja dan Bantul," kata Krido, dalam jumpa pers, kemarin.
Bersambung halaman 2, http://www.harianjogja.com/baca/2016/11/22/bencana-jogja-cuaca-ekstrem-jogja-belum-perlu-status-tanggap-darurat-ini-alasannya-770874/2">wilayah terparah...
Menurut Krido, untuk wilayah Kota Jogja, terparah di Kecamatan Umbulharjo, tepatnya di wilayah Nitikan dan Umbulharjo. Dua baliho roboh dan sejumlah pohon tumbang melintang sampai jalan raya di dua wilayah tersebut.
Menurut Krido, untuk wilayah Kota Jogja, terparah di Kecamatan Umbulharjo, tepatnya di wilayah Nitikan dan Umbulharjo. Dua baliho roboh dan sejumlah pohon tumbang melintang sampai jalan raya di dua wilayah tersebut.
Kemarin, BPBD bersama relawan bencana kembali ke lokasi untuk melakukan evakuasi sisa-sisa pohon serta memperbaiki instalasi listrik yang putus tertimpa pohon.
"Di bantul terjadi di dua kecamatan, Sewon dan Banguntapan. Dominasi pohon tumbang," kata dia.
Krido menyatakan upaya yang dilakukan sementara adalah evakuasi pohon tumbang, perbaikan listrik, pembersihan gorong-gorong dan drainasi, serta pengiriman logistik dengan total anggaran sekitar Rp250 juta. Sementara untuk kerusakan fisik akibat bencana tersebut baru akan didata dan diusulkan melalui dinas terkait.
Pelaksana tugas Walikota Jogja, Sulistyo menegaskan Pemerintah Kota Jogja tidak akan lepas tangan jika ada warganya yang menjadi korban bencana meski dalam status siaga darurat.
Sulistyo mengaku masih melakukan kajian untuk meningkatkan status siaga bencana ke tanggap darurat bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Lengkap dari Staisun Tugu hingga Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
Advertisement
Advertisement