Advertisement
Bantul Usulkan Rp31 Miliar ke Pusat untuk Rehabilitasi Irigasi
Foto ilustrasi irigasi persawahan. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul mengusulkan anggaran Rp31,34 miliar ke pemerintah pusat untuk rehabilitasi tiga daerah irigasi (DI) pada tahun anggaran 2026.
Langkah ini diambil sebagai strategi pemerintah daerah di tengah keterbatasan fiskal, sementara kebutuhan perbaikan jaringan irigasi terus meningkat demi menopang sektor pertanian di Bumi Projotamansari.
Advertisement
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Wartini, menjelaskan bahwa usulan tersebut telah disampaikan melalui Sistem Informasi Program Infrastruktur (SIPURI) 2026. Tiga lokasi prioritas yang diajukan adalah DI Tegal, DI Tengah, dan Bendung Karang.
“Total anggaran untuk usulan rehabilitasi itu sekitar Rp31.347.626.000. Kami berharap usulan ini disetujui pusat agar penanganan jaringan irigasi bisa berkelanjutan,” ujar Wartini, Senin (22/12/2025).
BACA JUGA
Kepala DPUPKP Bantul, Jimmy Alran M Simbolon, menambahkan bahwa sepanjang tahun ini pihaknya telah melakukan rehabilitasi pada sembilan daerah irigasi. Salah satu proyek yang baru saja diselesaikan berada di Karangploso, Kapanewon Piyungan.
“Pekerjaan yang dilakukan mencakup perbaikan saluran irigasi, penanganan kerusakan konstruksi, serta normalisasi jaringan yang mengalami sedimentasi,” kata Jimmy.
Melalui pembenahan infrastruktur ini, distribusi air ke lahan pertanian diharapkan menjadi lebih efektif, merata, dan berkelanjutan. Jimmy menekankan bahwa ketersediaan air yang stabil sangat menentukan masa tanam petani agar bisa berjalan tepat waktu.
“Infrastruktur irigasi adalah tulang punggung ketahanan pangan. Kami akan terus mengoptimalkan anggaran daerah maupun dukungan pusat untuk memastikan petani tidak terkendala pasokan air,” pungkas Jimmy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




