Advertisement
Libur Nataru, Puluhan Sopir Bus di Jombor Jalani Tes Urine
Sopir Bus Almira, Jeni, sedang melakukan pemeriksaan tensi di Terminal Jombor, Kalurahan Sinduadi, Mlati, Sleman, Senin (22/12/2025). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman menggelar tes urine dan pemeriksaan kesehatan terhadap 50 kru bus di Terminal Jombor, Kalurahan Sinduadi, Mlati, Sleman, Senin (22/12/2025).
Langkah ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Mengingat, faktor manusia memiliki peran krusial dalam keselamatan penumpang selain kondisi fisik kendaraan.
Advertisement
Kepala BNNK Sleman, Kombes Pol. Teguh Tri Prasetya, menjelaskan bahwa pengecekan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sleman, Dishub Sleman dan DIY, serta Satpol PP Sleman.
"Harapan kami, seluruh kru bus berada dalam kondisi siap dan sehat. Kami ingin meminimalisir risiko, jangan sampai tragedi kecelakaan bus seperti yang terjadi di Exit Tol Krapyak terulang kembali," tegas Teguh saat ditemui di Terminal Jombor, Senin.
BACA JUGA
Berdasarkan catatan deteksi dini BNNK selama ini, banyak kru bus yang kedapatan mengonsumsi obat sakit kepala atau sakit pinggang secara mandiri. Teguh memperingatkan bahwa konsumsi obat-obatan tertentu tanpa pengawasan medis bisa berbahaya saat berkendara.
Apabila melihat hasil deteksi dini yang pihaknya lakukan selama ini di Terminal Jombor, rata-rata kru bus mengonsumsi obat sakit kepala dan sakit pinggang. Konsumsi obat semacam ini juga berbahaya dalam situasi tertentu.
Katanya, obat pereda sakit memiliki dua dampak berbeda. Ada obat yang menambah atau memacu semangat, sehingga seseorang bisa merasa bugar dan ada obat yang menurunkan kesadaran. Contohnya adalah obat batuk.
"Kami juga mengecek tensi dan kesehatan umum. Selain tes urine, pemeriksaan fisik ini penting untuk memastikan sopir tidak dalam kondisi kelelahan ekstrem," tambahnya.
Pengecekan di Terminal Jombor difokuskan pada armada Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Salah satu pengemudi, Jeni, sopir Bus Almira rute Solo–Belitang (Sumatera Selatan), mengaku mendukung penuh langkah pemeriksaan ini.
Jeni yang membawa 32 penumpang full seat menyatakan bahwa armadanya telah lolos ramp check (pemeriksaan kelaikan jalan). Untuk menjaga stamina, ia mengaku menghindari minuman berenergi atau suplemen kimia.
“Saya hanya sedia kopi dan air mineral untuk perjalanan jauh. Tadi diperiksa darah dan urine juga, sekarang tinggal menunggu hasil keluar baru diizinkan berangkat meninggalkan terminal,” ungkap Jeni.
Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan masih berlangsung untuk memastikan seluruh armada yang keluar dari Terminal Jombor dikemudikan oleh kru yang bebas dari pengaruh narkoba maupun zat adiktif lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




