Advertisement
KULINER BANTUL : Jadi Kuliner Khas, Bisakah Ayam Ingkung Mendunia?

Advertisement
Kuliner Bantul berupa ayam ingkung sulit mendunia karena kurangnya promosi
Harianjogja.com, BANTUL-Meski sudah dikenal sebagai salah satu kuliner khas Kabupaten Bantul dan menjadi buruan setiap wisatawan baik domestik maupun mancanegara, menu Ayam Ingkung dinilai sulit mendunia. Menu berbahan ayam kampung jantan itu memang masih sulit menembus pasar ekspor lantaran promosi yang masih minim.
Advertisement
Hal itu diakui sendiri oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Setyawan KE.
Saat ditemui di sela acara Festival Kuliner Desa/Kampung Wisata se-DIY yang digelar di Kalakijo, Desa Guwosari, Kamis (24/11/2016) pagi, ia mengakui bahwa menu kuliner ayam ingkung belum bisa menyentuh pasar internasional meski peminat dari wisatawan mancanegara cukup tinggi.
Salah satu penyebabnya, menurut Setyawan adalah menu kuliner tersebut belum dikenalkan oleh perhotelan yang menyajikan menu ayam ingkung atau pun mie lethek bagi wisatawan dari luar negeri.
"Susahnya itu kalau menyajikan ingkung secara utuh nantinya susah dalam membagikan daging ayamnya dan tidak mungkin ingkung disajikan dalam bentuk daging yang sudah potong-potong," ungkapnya.
Ia mengaku, para wisatawan mancanegara kebanyakan lebih menyukai kuliner yang segar. Kenyataannya, hingga kini belum ditemukan cara agar menu kuliner ingkung yang menggunakan bahan racikan menggunakan rempah-rempah termasuk santan bisa tahan lama.
"Kalau kuliner gudeg bisa tahan lama karena sudah ada teknologi sehingga bisa tahan lama tanpa pengawet. Kalau gudeg bisa, harusnya ayam ingkung juga bisa," tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Bantul, Bambang Legowo mengatakan kuliner ingkung ayam jawa sangat merebak di Kabupaten Bantul terutama di Desa Guwasari dan sekitarnya. Diakuinya konsumen yang paling banyak menikmati kuliner ingkung ini merupakan wisatawan lokal belum sampai ke wisatawan asing.
“Saya berharap PHRI atau travel agen juga mempromosikan kuliner ingkung ayam ini ke wisatawan asing,” tukas Bambang.
Terpisah, Anton Yanwar Susilo, Executive Chef salah satu hotel bintang di Jogja mengaku, menu ayam ingkung memang belum menjadi menu keseharian di hotelnya. Pasalnya, selain pembuatannya yang rumit, harga seporsi ayam ingkung juga relatif cukup tinggi. Menu tersebut hanya dikeluarkannya sesekali jika ada pesanan khusus saja.
Menurutnya, dibanding menu khas Bantul lainnya, Ayam Ingkung memang tergolong menu kuliner yang jauh lebih istimewa. Pasalnya, sejarah membuktikan bahwa menu ayam ingkung tersebut sejatunya merupakan menu yang khusus diperuntukkan bagi sesaji dan persembahan pada ritual-ritual jaman Kerajaan Mataram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement