Advertisement

PEREKONOMIAN DIY : Minyaka Atsiri Jadi Komoditas Ekspor Terbesar DIY

Kusnul Isti Qomah
Kamis, 08 Desember 2016 - 15:55 WIB
Nina Atmasari
PEREKONOMIAN DIY : Minyaka Atsiri Jadi Komoditas Ekspor Terbesar DIY

Advertisement

Perekonomian DIY mengalami kenaikan pada bulan Oktober

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto mengatakan, nilai ekspor barang asal DIY yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Oktober 2016 sebesar US$30,078 juta, naik sebesar 26,11% dibanding bulan sebelumnya dengan nilai sebesar US$23,850 juta.

Advertisement

Dibandingkan setahun yang lalu, kumulatif Januari-Oktober, nilai ekspor turun sebesar 3,79%.

Tiga negara utama tujuan ekspor barang bulan Oktober 2016 adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang masing-masing sebesar 38,08%; 8,61%; dan 7,51%. Perkembangan nilai ekspor terbesar Oktober 2016 terhadap September 2016 sebesar 201,62% bertujuan ke negara Tiongkok.

Perkembangan terbesar kumulatif Januari-Oktober 2016 terhadap
Januari-Oktober 2015 (cumm. y-o-y) dengan peningkatan sebesar 34,25% bertujuan ke negara Perancis.

Nilai ekspor barang asal DIY ke kawasan ASEAN sebesar US$1,701 juta. Nilai tersebut naik 97,39% dibanding sebulan lalu. Tiga negara utama tujuan ekspor di kawasan ASEAN adalah Singapura, Vietnam, dan Malaysia masing-masing sebesar 64,40%; 13,19%; dan 10,27%.

"Pakaian jadi bukan rajutan (HS 62), barang-barang dari kulit (HS 42), dan barang-barang rajutan (HS 61), merupakan tiga kelompok komoditas utama dengan nilai ekspor tertinggi pada Oktober 2016 masing-masing sebesar 33,68%; 9,76%, dan 8,88%," ungkap dia.

Perkembangan komoditas terbesar dari September 2016 ke Oktober 2016 adalah komoditas minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian (HS 33) yang meningkat sebesar 269,93%.

Perkembangan terbesar dari Januari-Oktober 2015 ke Januari-Oktober 2016 (cumm. y-o-y) adalah komoditas kertas/karton (HS 48) dengan peningkatan sebesar 139,77%. Ekspor barang asal DIY pada Oktober 2016 sebesar 60,94% dikirim melalui pelabuhan muat Tanjung Emas, Jawa Tengah.

Sementara itu, impor barang DIY pada Oktober 2016 melalui pelabuhan udara Adi Sutjipto senilai US$817.874 naik sebesar 65,15% dibandingkan September 2016. Jika dibanding setahun yang lalu, secara kumulatif Januari-Oktober mengalami peningkatan sebesar 169,43%.

Sebagian besar impor DIY pada Oktober 2016 berasal dari Hong Kong senilai US$303.167, setara dengan 37,07% dari seluruh nilai impor yang tercatat. Komoditas impor utama adalah komoditas kain tenunan khusus (HS 58) senilai US$264.362 atau sebesar 32,32% dari total nilai impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Istana: Pesan Prabowo di Bioskop Hal Lumrah

Istana: Pesan Prabowo di Bioskop Hal Lumrah

News
| Minggu, 14 September 2025, 13:07 WIB

Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja

Wisata
| Jum'at, 12 September 2025, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement