Advertisement
KEKERASAN BANTUL : Kasus Pembacokan, Bukti Guru Terjebak Kewajiban Administrasi Tunjangan?
Advertisement
Kekerasan Bantul yang memakan satu nyawa merupakan dendam antar sekolah
Harianjogja.com, BANTUL-- Setelah melakukan pemeriksaan sekaligus menetapkan pelaku ke-10 sebagai tersangka kasus pembacokan terhadap kelompok siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, pihak Satreskrim Polres Bantul mengambil kesimpulan bahwa pembacokan itu bukanlah praktik klithih, melainkan dendam antar sekolah.
Advertisement
(Baca Juga : http://www.solopos.com/2016/12/15/kekerasan-bantul-bukan-aksi-klithih-tapi-776872">KEKERASAN BANTUL : Bukan Aksi Klithih, tapi )
Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan dari keterangan saksi, sebenarnya masih ada 2 pelaku lain yang masih berkeliaran. Namun, Anggaito mengaku kedua pelaku ini tidak memiliki peran yang begitu penting dalam peristiwa pembacokan tersebut.
Lagipula, ia pun mengaku telah mengantongi tersangka mana yang berperan sebagai penusuk korban hingga meninggal dunia beberapa hari lalu. Hal itu ia peroleh dari keterangan salah satu saksi kunci.
Terpisah, Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kabupaten Bantul, Zahrowi mengatakan, peristiwa ini jadi cacatan penting bagi dunia pendidikan di DIY. Termasuk indikasi jika guru masih terjebak pada kewajiban administrasi tunjangan sertifikasi. Dalam kondisi itu secara tidak langsung mengurangi kepekaan sebagai pendidik.
“Mestinya guru bersertifikasi ada target pencapaian, jangan sampai sudah menerima sertifikasi tetapi tidak punya target. Tentunya targetnya soal pendidikan karakter dan mental baik anak didik,” ujar Zahrowi, Kamis (15/12/2016)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Organda DIY Pastikan Tak Ada Bus Pakai Klakson Telolet saat Mudik Lebaran
- DBD di Kota Jogja Meningkat, Tercatat ada 49 Kasus
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
Advertisement
Advertisement