Advertisement
INFRASTRUKTUR BANTUL : Kolam Renang Mangkrak Gara-gara Tak Ada Akses Masuk
Advertisement
Infrastruktur Bantul yang mangkrak akan diperhatikan
Harianjogja.com, BANTUL -- Sempat diwarnai aksi saling tuding antara dua instansi teknis terkait kewenangan pengelolaan aset pariwisata berupa wahana kolam renang yang berada di lahan Relokasi Baru Pantai Parangtritis, tepatnya di RT 03 Dusun Mancingan, Desa Parangtritis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akhirnya buka suara. Melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Pemkab Bantul berjanji akan menyerahkan pengelolaan aset seluas lebih dari 2.000 meter persegi kepada pihak Pemerintah Desa (Pemdes).
Advertisement
(Baca Juga : http://www.solopos.com/2016/11/27/infrastruktur-bantul-baru-berdiri-2014-begini-kondisi-kolam-renang-di-mancingan-772230">INFRASTRUKTUR BANTUL : Baru Berdiri 2014, Begini Kondisi Kolam Renang di Mancingan)
Ditanya mengenai lahan tersebut, Sekda Bantul Riyantono hanya menjawab singkat. Menurut dia, persoalan mangkraknya wahana kolam renang itu disebabkan minimnya sarana dan prasarana pendukung. Salah satunya adalah akses masuk. Ia mengaku persoalan terbesar tak bisa dioperasikannya wahana itu adalah lantaran tak adanya akses jalan masuk yang langsung menuju lokasi wahana tersebut.
Meski begitu, ia memberikan apresiasi kepada warga sekitar yang berinisiatif memanfaatkan aset mangkrak itu dengan budidaya ikan lele. Menurutnya, hal itu adalah bukti bahwa warga sebenarnya cukup antusias terhadap aset pariwisata tersebut.
“Tapi sayangnya, beberapa piranti teknis di sana hilang. Ini coba akan kita evaluasi dulu,” kata Toni, Minggu (18/12/2016)
Terkait hal itu, salah satu warga RT 03 Dusun Mancingan Tri Widodo kecewa dengan lambannya reaksi pemerintah. Pasalnya, sejak dibangun pertama kali pada 2014 lalu, wahana itu sama sekali belum dioperasikan.
Selain itu, ia pun berharap kepada pemerintah agar segera merealisasikan penataan kawasan relokasi Parangtritis tersebut. Salah satunya adalah dengan memindahkan akses masuk ke kawasan relokasi dari sisi selatan ke sisi utara yang jaraknya tak jauh dari kolam renang. Dengan begitu, jika kelak warga akan menghidupkan kembali wahana itu, tingkat kunjungan bisa meningkat. "Karena selama ini, persoalan pengembangan wisata wahana kolam ini terkendala dengan sepinya pengunjung," katanya.
Terpisah, Kepala Desa Parangtritis Topo mengaku belum menerima informasi apapun terkait penyerahterimaan aset pariwisata itu. Menurutnya, dengan diserahkannya aset itu kepada desa, pihaknya bisa lebih leluasa dalam mengelola wahana kolam renang yang diperuntukkan bagi anak-anak itu. “Kalau selama ini, kami tak berani menyentuhnya sedikit pun. Daripada nanti malah bermasalah. Wong masalahnya, kami juga belum terima surat serah terimanya,” ungkap Topo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
Advertisement
Advertisement