Advertisement
375 Relawan Tangani Wilayah Kumuh di Sleman

Advertisement
Untuk mengatasi wilayah kumuh, Pemkab Sleman membentuk relawan kumuh.
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Untuk mengatasi wilayah kumuh, Pemkab Sleman membentuk relawan kumuh. Hal itu dilakukan untuk menyukseskan Program Kotaku (kota tanpa kumuh).
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, keberadaan relawan tersebut untuk membantu pemerintah dalam mengatasi daerah kumuh. Para relawan merupakan garda depan dalam memfasilitasi perubahan sikap dan perilaku masyarakat di wilayah masing-masing. Dia berharap para relawan dapat seoptimal mungkin membekali diri dalam pencegahan dan penanganan kawasan kumuh.
"Kami berkomitmen untuk mensukseskan program Kotaku dengan melibatkan berbagai komponen. Dengan begitu, pencanangan program Kotaku dapat tercapai dan menjadi solusi mengatasi masalah kawasan kumuh perkotaan," katanya saat mengukuhkan relawan kumuh di Hotel Prima SR, Selasa (5/9/2017).
Pengukuhan sendiri ditandai dengan penyematan PIN secara simbolis oleh bupati kepada sejumlah relawan.
Sri mengatakan, kegiatan penanganan kumuh di Sleman sendiri diawali dengan pendataan di seluruh desa pada 2014 lalu. Berdasarkan hasil pendataan, diperoleh prioritas penanganan kawasan kumuh hingga 2019 sebanyak 17 desa dan 45 titik dengan luasan 162,93 Ha.
Untuk lokasi yang belum pernah menjadi prioritas, katanya, dilakukan pencegahan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti sosialisasi, pelatihan maupun penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat.
Dalam penanganan kawasan kumuh perkotaan, lanjutnya, tahun ini Pemkab menargetkan luasan kumuh berkurang sebesar 68,25 Ha. Pada 2018 mendatang, luasan kumuh ditargetkan berkurang 35,5 Ha dan 2019 berkurang 58,63 Ha sehingga pada 2020 tercapai 0% kawasan kumuh.
Menurutnya, kawasan perkotaan dapat layak huni dan produktif jika ada peningkatan kualitas infrastruktur dan peningkatan akses masyarakat.
"Kondisi tersebut juga harus diimbangi dengan perubahan sikap dan perilaku masyarakat. Jadi sinergisitas dan kolaborasi dalam penanganan kawasan kumuh oleh semua pihak," harapnya.
Kepala Bidang Perumahan Dinas PUP dan kawasaan Permukiman Setiantono menambahkan, tujuan pengukuhan Relawan Penanganan Kumuh tersebut di antaranya untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat agar dapat mengelola lingkungannya.
Menurutnya, target 0% kawasan kumuh bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi juga tanggungjawab masyarakat. "Relawan yang dikukuhkan berasal dari 75 desa, masing-masing lima orang perdesa," katanya.
Di wilayah Sleman, total teridentifikasi sebanyak 45 wilayah kumuh. Tahun ini baru 14 wilayah yang akan ditata dengan dana Rp11 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Indonesia Diminta Jadi Juru Damai Konflik India dan Pakistan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement