Advertisement
PNS SLEMAN : Enggan Menulis, Guru Susah Naik Pangkat

Advertisement
PNS Sleman, guru perlu dimotivasi menghasilkan karya tulis ilmiah.
Harianjogja.com, SLEMAN--Guru-guru di Kabupaten Sleman kesulitan naik golongan, utamanya mereka yang sedang berada di golongan IV/a. Ditengarai para guru masih belum punya semangat yang tinggi dalam menghasilkan karya tulis ilmiah.
Advertisement
Plt Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Halim Sutono mengungkapkan sejak diberlakukannnya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya pada 2010 lalu, kenaikan golongan para guru jadi tersendat.
Pasalnya, kata Halim, untuk naik golongan, selain waktu kenaikan pangkat diperpanjang menjadi empat tahun sekali, guru juga diwajibkan untuk memenuhi pengembangan keprofesian berkelanjutan. Pengembangan keprofesian berkelanjutan ini meliputi pengembangan diri seperti pendidikan dan latihan fungsional serta kegiatan meningkatkan kompetensi. Dari sisi publikasi ilmiah, guru dapat melakukan penelitian atau membuat buku teks pelajaran serta karya inovatif berupa menemukan teknologi tepat guna, menciptakan karya seni dan lain-lain.
“Kalau golongan III/a ke III/b masih banyak guru bisa melakukannya karena yang ditekankan masih pengembangan diri. Tapi kalau sudah IV/a ke IV/b, banyak yang kesulitan karena poin untuk publikasi ilmiahnya tinggi,” kata Halim saat ditemui diruangannya, Kamis (28/9/2017).
Pada Permen Pan dan RB No 16 Tahun 2009 pasal 17 memang disebutkan, untuk golongan III/a yang akan naik pangkat ke golongan berikutnya dipersyaratakan paling sedikit tiga angka kredit dari sub unsur pengembangan diri. Untuk golongan III/b ke III/c sebenarnnya sudah memasukkan angka kredit dari unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif, yaitu empat dan angka kredit tiga dari sub unsur pengembangan diri.
Di setiap jenjang, syarat tersebut otomatis akan meningkat dengan sendirinya. Jika seorang guru golongan IV/a ingin naik pangkat ke tingkat selanjutnya, ia harus mengumpulkan paling sedikit 12 angka kredit dari sub unsur publikasi ilimah atau karya inovatif dan empat angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

170 Siswa Keracunan Menu MBG, MPR RI Minta Lakukan Evaluasi Kualitas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polda DIY Naikkan Status Kasus Dugaan Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon ke Tahap Penyidikan
- Kegiatan Padat Karya di Gunungkidul Turun Drastis Tahun Ini, Begini Penjelasan Pemkab
- Di Pasar Beringharjo Kini Ada Layanan KB Pemasangan Kontrasepsi Gratis, Cek Jadwalnya
- Hasil Investigasi Kebocoran Soal ASPD, Guru SMPN 10 Jogja Tidak Terbukti Membocorkan Soal
- Jogja Food & Beverage Expo, Ajang Pebisnis Makanan Minuman Suguhkan Tren dan Inovasi
Advertisement