Advertisement

Sebelum Wisuda, 41 Santri QTC Al-Mady Sleman Diuji Publik

Abdul Hamied Razak
Senin, 27 November 2017 - 06:20 WIB
Nina Atmasari
Sebelum Wisuda, 41 Santri QTC Al-Mady Sleman Diuji Publik Suasana Khotaman dan Imtihan Metode Ummi QTC Almady di Grha Sarina Vidi jalan Magelang, Minggu (26/11/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Sebanyak 41 santri Quran Training Center atau Taman Pendidikan Alquran Almady Sleman, diwisuda

Harianjogja.com, SLEMAN- Sebanyak 41 santri Quran Training Center atau Taman Pendidikan Alquran Almady Sleman, diwisuda. Sebelumnya para santri ini mengikuti uji publik terkait capaian pembelajaran Alquran yang selama ini dilakukan.

Advertisement

Ketua Yayasan QTC Almady Sleman Kukuh Hadiwiyono mengatakan, mereka yang diwisuda mampu menuntaskan pendidikan di QTC tersebut selama dua tahun. Lembaga pendidikan tersebut diharapkan dapat memperbanyak lagi santri-santri yang diwisuda.

"Saat ini kami bisa menampung sekitar 260 santri dengan 17 pengajar yang menerapkan metode Ummi," katanya di sela-sela Khotaman dan Imtihan Metode Ummi QTC Almady di Grha Sarina Vidi jalan Magelang, Minggu (26/11/2017).

Dengan mengalokasikan waktu 60 menit sehari dan sepekan empat kali pertemuan selama kurun waktu 2,5 tahun, anak-anak didik mereka bisa menuntaskan materi yang diberikan. "Empat kali sepekan anak-anak bisa mengaji. Kami menargetkan anak-anak bisa mengaji tuntas dengan metode Ummi," ujarnya.

Untuk membuktikan kemampuan para santri yang diwisuda, pihaknya melakukan uji publik kepada para wisudawan. Para santri secara acak diuji kempuannya untuk membaca Alquran, pemahaman tajuwid, dan hal lainnya seputar Alquran. "Uji publik ini memberi kesempatan kepada khalayak untuk mengetes kemampuan santri," ujarnya.

Masruri, dari Ummi Foundation mengatakan, munakosah atau uji publik tersebut dilakukan oleh lima penguji. Selain diuji cara membaca Alquran, santri juga diuji pemahaman mengenai membaca Alquran.

Dikatakan dia, belajar membaca Alquran dengan metode Ummi dideklarasika sejak 2011. Hingga kini metode tersebut diterapkan di 1200 lembaga TPA. "Masih banyak yang perlu dilibatkan untuk menerapkan metode ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Wabah Pneumonia di China, Kemenkes Imbau Masyarakat Tak Panik

News
| Kamis, 30 November 2023, 16:27 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement