Advertisement
Perkuat Bahasa Arab, PBA UMY Gelar KKN Internasional

Advertisement
Kegiatan KKL juga diisi dengan pelatihan pendidikan bahasa Arab
Harianjogja.com, BANTUL -Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar Kuliah Kerja Langsung (KKL) Internasional untuk pertama kalinya pada 5 hingga 10 Desember 2017 di universitas Malaysia dan Singapura. Program perdana ini bertujuan memberikan wawasan internasional kepada mahasiswa PBA UMY.
Advertisement
Kepala Prodi PBA UMY Talqis Nurdianto menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mitra universitas yang sudah memiliki kerja sama dengan UMY. Antara lain, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universiti Teknologi Mara (UiTM) dan Muhammadiyah Islamic College Singapore (MICS).
"Agar kerja sama yang terjalin dapat lebih fokus dan intensif dengan fakultas yang ada di sana," terangnya dalam rilis kepada Harian Jogja, Senin (4/12).
Mahasiswa yang terlibat akan menjalankan aktivitas seperti mempresentasikan penelitian dalam bahasa Arab, dialog kemahasiswaan, dan juga kegiatan non-formal yang dapat membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa PBA UMY dalam berbahasa Arab.
Menurutnya, KKL itu akan memberikan nilai tambah bagi mahasiswa yaitu Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), bahwa mahasiswa PBA UMY memiliki wawasan internasional. Kegiatan KKL juga diisi dengan pelatihan pendidikan bahasa Arab, seperti pelatihan metodologi penelitian bahasa Arab pada dosen USIM.
"Rata-rata, mahasiswa angkatan 2014 yang saat ini sedang menjalani semester tujuh. Untuk pembiayaan, sudah dibebankan dalam SPP sehingga mahasiswa tidak perlu terbebani dengan biaya yang besar ketika akan berangkat," kata dia.
Idealnya, lanjut dia, program KKL dapat menjadi rutinitas tahunan untuk PBA UMY. Karena sebagai pembeda yang dimiliki UMY dari prodi PBA lainnya, sehingga dapat menjadi daya tarik sendiri untuk calon mahasiswa. KKL tersebut juga berfungsi sebagai evaluasi bagi PBA UMY agar terus meningkatkan kinerja dan kualitas internal prodi.
Ia berharap mahasiswa dapat memiliki wawasan internasional, oleh sebab itu pihaknya menjadikan program keluar negeri sebagai syarat kelulusan. "Tidak harus ke Malaysia, kita juga berhubungan baik dengan Suez Canal University di Mesir, Ez-Zitouna University di Tunisia. Agar bahasa Arab ini dapat menjadi sarana komunikasi internasional," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

3 Orang Tewas di Pesta Rakyat Garut, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian di Balik Tragedi Rangkaian Pernikahan Putra Dedi Mulyadi
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi
Advertisement
Berita Populer
- Ada Materi tentang Narkoba dalam MPLS untuk Pelajar di Sleman
- Mobil Nissan Tabrak Pejalan Kaki dan Empat Kendaraan di Jalan Parangtritis Km 24 Bantul, Dua Orang Patah Tulang
- Bus Sekolah Ramai Peminat, Dishub Berencana Tambah Dua Unit Layani Rute Baru
- Ditawari Jadi Staf Dapur di Thailand, Perempuan Warga Jogja Malah Dibawa ke Kamboja, Dipaksa Jadi Penipu Online
- DPKP DIY Gelar Festival Cokelat Nglanggeran Kolaborasi dengan Geopark Night Specta Vol 7.0
Advertisement
Advertisement