Advertisement

Lampah Berkah, Strategi Kemantren Tegalrejo Jogja Ubah Sampah Jadi Potensi Ekonomi

Ariq Fajar Hidayat
Sabtu, 19 Juli 2025 - 08:07 WIB
Ujang Hasanudin
Lampah Berkah, Strategi Kemantren Tegalrejo Jogja Ubah Sampah Jadi Potensi Ekonomi Hasil pengolahan sampah yang dilakukan Kelompok Tani di Kemantren Tegalrejo, menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Ist - Dok. Kemantren Tegalrejo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Warga Kemantren Tegalrejo, Jogja menunjukkan komitmen dalam menangani persoalan sampah secara mandiri dan berkelanjutan melalui program Lampah Berkah.

Mantri Pamong Praja Kemantren Tegalrejo, Antariksa Agus Purnama mengatakan program ini menjadi upaya kolektif untuk mengubah sampah menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi dan bermanfaat bagi pertanian serta pelaku UMKM lokal. Seperti namanya, Lampah Berkah yang bisa diartikan sebagai berkah bagi warga Tegalrejo.

Advertisement

“Sampah menjadi berkah itu intinya dengan pemilahan sampah. Biasanya itu dengan metode pemilahan di rumah tangga maupun di kelompok-kelompok bank sampah,” ujar Agus, Jumat (18/7/2025).

Program Lampah Berkah dirancang dengan melibatkan tiga pilar utama, yakni Bank Sampah, Forum Gapoktan, dan UMKM. Kolaborasi ketiganya difokuskan pada pengurangan volume sampah sekaligus mendorong pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai guna.

Sampah organik dikelola menjadi pakan ternak, kompos, pupuk cair, dan eco-enzim. Sementara, sampah anorganik seperti plastik dan kemasan sachet diolah menjadi ecobrick, kerajinan tangan, hingga media tanam yang mempercantik lingkungan.

BACA JUGA: Becak Kayuh Bertenaga Listrik Resmi Mengaspal di Malioboro, Bentor Akan Dibatasi

Agus menjelaskan metode pengelolaan sampah berbasis komunitas ini sejatinya telah diterapkan cukup lama di wilayahnya. Namun melalui Lampah Berkah, konsep tersebut kini dikembangkan dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan terintegrasi.

“Lampah Berkah sebenarnya metode pengolahan sampah yang sudah kita jalankan cukup lama di Kemantren Tegalrejo. Hanya saja, di Lampah Berkah ini kita mempunyai tambahan formulasi,” jelas Agus.

Salah satu wujud nyata implementasi program ini tampak dalam kegiatan Kelompok Tani Loh Jinawi di Kelurahan Tegalrejo. Kelompok ini telah aktif menggunakan galon bekas, botol plastik, dan gelas plastik sebagai media tanam, serta lindi dan kompos padat hasil olahan sampah organik sebagai pupuk utama untuk pertanian.

Hasil panen mereka dijual kembali melalui jalur UMKM. Hal ini menciptakan siklus ekonomi sirkular yang saling mendukung antar sektor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Launching Koperasi Desa Merah Putih Digelar 21 Juli di Klaten, Bakal Dihadiri Presiden Prabowo

News
| Sabtu, 19 Juli 2025, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi

Wisata
| Sabtu, 19 Juli 2025, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement