Advertisement
Kelurahan Bumijo Jogja Dorong Ekonomi Warga melalui Pengelolaan Sampah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Bumijo, Kemantren Jetis, Jogja, terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dengan memanfaatkan larva lalat Black Soldier Fly atau maggot.
Metode ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah organik, namun juga meningkatkan perekonomian warga setempat melalui budidaya maggot dan pemanfaatan hasil olahannya.
Advertisement
Lurah Bumijo, Ani Purwanti, menjelaskan pengolahan sampah organik dengan maggot telah berjalan di beberapa bank sampah, terutama di Bank Sampah Berseri 35 dan Bank Sampah Jantra.
“Kami telah menjalin kerja sama dengan beberapa rumah makan dan kafe, termasuk warung nasi padang dan kuliner malam di kawasan Kranggan, untuk menyuplai sampah organik sebagai pakan maggot,” katanya, Kamis (17/7/2025).
BACA JUGA: Muncul Embun Beku di Puncak Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Selain dari sektor usaha kuliner, beberapa toko roti juga menyumbang roti tidak terjual untuk dijadikan pakan maggot. Menurut Ani, siklus pengelolaan sampah organik sudah terbentuk dengan baik di Bumijo. Hal itu terbangun dengan partisipasi aktif dari warga rumah tangga yang rutin menyetorkan sampah organik ke lima titik bank sampah yang ada di wilayah tersebut.
Dia menilai budi daya maggot telah memberikan manfaat bagi masyarakat. Misalnya di Bank Sampah Jantra yang telah berhasil memanen hingga delapan kilogram maggot setiap 10 hari.
Maggot yang dipanen tersebut dijual dalam kondisi hidup sebagai pakan ternak, antara lain untuk pakan ayam dan lele. Sementara, maggot lainnya diolah menjadi pelet untuk pakan lele.
Untuk mengembangkan hasil olahan dari budi daya maggot, Ani menuturkan Kelurahan Bumijo telah memberikan pelatihan pengolahan maggot menjadi berbagai produk turunan.
“Pemanfaatan maggot ini sangat menguntungkan. Selain mengurangi sampah, warga juga mendapatkan tambahan penghasilan. Bahkan sisa-sisa dari maggot seperti kotoran dan sisa organik yang tidak dimakan bisa diolah menjadi pupuk kompos untuk pertanian lokal,” katanya.
Dia menilai hasil budi daya maggot mendukung produktivitas pertanian dan budi daya lele lokal di Bumijo. Menurutnya, dengan panen rutin setiap 10 hari, budi daya maggot tersebut mampu membentuk siklus ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat Bumijo.
Ani berharap kesadaran warga untuk memilah sampah, khususnya organik, tetap terjaga agar program ini bisa terus berjalan. “Kalau rumah tangga terus memilah, lingkungan akan bersih, hijau, dan program ini bisa terus berkembang. Apalagi kami masih mengembangkan program biopori dan kompos di wilayah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Israel Akui Jatuhkan 153 Ton Bom di Gaza Saat Gencatan Senjata
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes DIY Perkuat Pengawasan Higiene SPPG Pasca Kasus Keracunan
- Festival Lampion Terbang Jogja Siap Terangi Langit Goa Cemara
- Gelapkan Gaji 20 Karyawan, Staf HRD Ditangkap Polsek Pundong Bantul
- Pemkab Gunungkidul Luncurkan 10 Inovasi Layanan Sosial
- DPRD DIY Janji Teruskan Aspirasi Pengemudi Ojek Online ke Pusat
Advertisement
Advertisement