Advertisement
TRADISI KULONPROGO : Gumbregi, Doa Petani Menoreh untuk Keselamatan Hewan Ternak
Advertisement
Tradisi Kulonprogo berupa upacara Gumbregi dilakukan sebagai wujud doa keselamatan hewan ternak
Harianjogja.com, KULONPROGO-Wisata di perbukitan Menoreh, khususnya di kawasan Girimulyo, bisa dilakukan mulai pagi hingga senja hari. Selain menikmati bentang alam yang hijau dan meresapi sejuknya berada di ketinggian, wisatawan bisa memilih untuk ikut melihat gelaran upacara adat warga setempat.
Advertisement
Seperti yang bisa dilihat di Dusun Karanggede, Desa Jatimulyo, Jumat (5/1/2018) tadi. Warga setempat melakukan upacara bertajuk Gumbregi, yang melambangkan ungkapan syukur warga setelah terlaksana panen.
Upacara ini diawali dengan munculnya barisan khas pengawal kirab yang akrab disebut bergada. Selanjutnya diikuti dengan arak-arakan warga sembari memanggul gunungan ketupat dan berbagai jajan pasar serta sesaji.
Nampak barisan kirab berangkat dari lapangan dusun setempat menuju masjid yang berjarak sekitar satu kilometer, arak-arakan tersebut menjadi tontonan warga. Seperti umumnya gunungan yang dikirab, gunungan ketupat itu juga diperebutkan oleh warga.
Mereka juga memakannya. Ada yang unik dalam perhelatan Gumbregi ini, hewan ternak juga ikut diberi makan dengan ketupat yang berhasil didapatkan dari rebutan gunungan tadi. Konon, warga percaya, memberikan makan ketupat kepada hewan ternak bisa membawa berkah. Mulai dari kesehatan dan keselamatan kepada hewan ternak.
Kepala Desa Jatimulyo, Anom Sucondro menyebut bahwa acara tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun oleh warga Karanggede. Sedikitnya ada 514 ketupat yang disusun menjadi gunungan, diperebutkan oleh warga setelah kenduri dan doa bersama.
"Itu kepercayaan sudah turun-temurun memberi makan ketupat kepada kerbau, sapi, kambing hingga ayam. Istilahnya kita mengasihi hewan ternak agar bisa diajak bekerja untuk panen tahun depan dan mengadakan syukuran seperti ini lagi," sambung Anom.
Salah seorang warga, Kasmo turut memberikan makan ketupat kepada kambingnya, ia berharap agar kambingnya sehat dan beranak banyak. Namun dalam prosesi ini, dari tujuh ekor kambing yang ia pelihara, Kasmo hanya membawa seekor kambing untuk diikutkan dalam upacara adat ini.
"Kalau semua kambing dibawa repot. Yang jelas sudah ada satu ekor yang diberi makan ketupat," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement