Advertisement
Tempat Pembuangan Sampah di Pasar Kepek akan Dibuat Tertutup
Advertisement
Kondisi Pasar Kepek yang kumuh dengan sampah yang berceceran
Harianjogja.com, BANTUL--Kondisi Pasar Kepek yang kumuh dengan sampah yang berceceran, membuat pemerintah Desa Timbulharjo gerah.
Advertisement
Baca juga : http://m.harianjogja.com/?p=888429">Kondisi Pasar Kepek Bantul Memprihatinkan, Kumuh dan Bau
Pada 2018 ini, Pemdes menganggarkan puluhan juta rupiah untuk pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) di pasar yang terletak di Jalan Imogiri Barat tersebut. Tepatnya di Dusun Ngentak, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon.
Kepala Desa Timbulharjo, Kandar mengakui pasar desa yang dibangun pada tahun 1970-an itu belum mempunyai tempat pembuangan sampah terpadu. Sehingga belum bisa dikelola dengan optimal. Namun demikian ia mengklaim banyaknya volume sampah itu tidak hanya berasal dari pedagang di Pasar Kepek.
Lokasi pasar yang berada tepat di pinggir jalan besar menurutnya seringkali digunakan oleh pengendara yang melintas untuk membuang sampah. Terlebih lagi pasar belum memiliki pagar, sehingga saat melintas pengendara bisa langsung melempar bungkusan sampah dari jalan.
Menurutnya jika sampah dari pedagang saja, volumenya tidak sebanyak sekarang. Apalagi jumlah pedagang di pasar tersebut tidak sebanyak pasar yang lain. Kandar menyebut pedagang sudah tertib membuang sampah pada bak sampah yang berukuran 3x3 meter.
Tetapi sampah dari pengendara yang melempar dari jalan dipastikan tidak akan masuk ke dalam tempat sampah, hanya tersebar di sekitarnya. "Yang melintas itu yang banyak menyumbang sampahnya," katanya, Jumat (26/1/2018).
Namun demikian, berdasarkan pantauan Harianjgja.com di lapangan, sampah pasar seperti sayur dan buah busuk juga berserakan di luar tempat sampah yang disediakan.
Oleh sebab itu, Kandar mengaku berencana untuk membangun TPS di Pasar Kepek. Dalam APBDes 2018 ini pihaknya telah menganggarakan sekitar puluhan juta rupiah untuk rencana tersebut.
TPS yang akan dibangunnya ini bertembok dan tertutup dengan harapan tidak ada lagi sampah dari luar pasar yang masuk. "[Anggaranya] Hampir seratus [juta] lah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Kandar menjelaskan sampah dari TPS itu nantinya akan dipilah untuk dimanfaatkan kembali. Sedangkan sisanya yang tidak bisa lagi digunakan baru akan dibuang. Pengelolaan sampah ini menurutnya akan dilakukan oleh BUMDes Timbul Rejeki.
Tidak hanya sampah, BUMDes yang sudah dibentuknya itu juga akan mengelola secara keseluruhan Pasar Kepek. Pengelolaan pasar itu berdasar pada Perdes Timbulharjo Nomor 3/2016 tentang Bumdes dan Perdes Nomor 7/2016 tentang Pengelolaan Pasar. "Bumdes dan Perdes semua sudah siap, ini sedang proses pengalihan pengelolaan," ujarnya.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua Bumdes Timbul Rejeki, Taufik Juwariyanto. Ia mengakui adanya rencana pengelolaan pasar yang dilakukan oleh BUMDes. Meski tidak menjelaskan banyak tentang rencana ini, namun pihaknya mengaku peralihan pengelolaan ini akan segera dilakukan pada tahun ini. "Ya target di tahun 2018 ini," tuturnya singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Turki Ajak Masyarakat Dunia Tuntut Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
Advertisement
Advertisement