Advertisement
Abrasi Kali Oya di Wunut Butuh Dinding Turap, tapi...
Advertisement
Penanganan longsor tebing Sungai Oya di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri butuh biaya besar
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Penanganan longsor tebing Sungai Oya di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri butuh biaya besar. Pasalnya cara paling efektif yang dapat dilakukan adalah dengan membangun sheet pile atau dinding turap.
Plt Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Yudo Wibowo mengatakan pembangunan dinding turap sangat efektif untuk menuntaskan longsor di bantaran Sungai Oya. Terutama longsor yang mengancam permukiman warga seperti di Dusun Wunut.
Menurutnya dinding turap sudah banyak dipasang di bantaran sungai seperti di Sungai Ciliwung. Desain kontruksinya yang berfungsi sebagai dinding vertikal ini mampu menahan air agar tak masuk ke dalam pori-pori tanah. Dengan begitu, tebing sungai bisa aman dari longsor.
Skema lain adalah dengan membangun baronjong atau talud. Meski Yudo mengakui pembangunan bronjong atau talud bisa menuntaskan longsor tebing Sungai Oya di Dusun Wunut, ia menyangsikan kontruksi bronjong dan talud baru ini sanggup menahan gerusan air sungai dalam waktu lama. "Tapi kalau sheet pile biayanya besar. APBD DPUPKP iso entek," katanya, Senin (29/1/2018).
Namun demikian, Yudo menyerahkan keputusan tersebut kepada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO). Pasalnya penanganan bantaran Sungai Oya tersebut merupakan wewenang BBWSO.
Sebagaimana diketahui pascaabrasi bantaran Sungai Oya pada pertengahan Januari lalu, empat KK di yang tinggal di wilayah rawan tersebut masih belum mau direlokasi. Meskipun Pemdes setempat telah menyediakan tanah seluas sekitar 600 meter persegi untuk relokasi.
Kepala Dusun Wunut, Sugianto mengatakan tanah relokasi tersebut berada di Dusun Kedungmiri, sekitar 150 meter dari Panggung Sono Seneng. Penanganan ini dirasa mendesak untuk dilakukan karena saat ini ketinggian air telah mencapai bibir pondasi talud.
"[Warga terdampak] Tidak ingin direlokasi [alasannya] karena mbah-mbah dulu hidupnya juga di sini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
Advertisement
Advertisement