Advertisement
BMKG Ingatkan Warga Jogja Waspadai Awan Cumulonimbus
Advertisement
Cuaca ekstrem diprediksi masih melanda hingga Februari.
Harianjogja.com, SLEMAN--Dalam beberapa hari ke depan, angin kencang masih akan melanda wilayah DIY. Warga diminta mewaspadai adanya pembentukan awan Cumulonimbus (Cb). Hingga awal Februari, fenomena angin kencang dan gelombang masih cukup tinggi.
Advertisement
Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jogja Djoko Budiyono menjelaskan, adanya peningkatan kecepatan angin saat ini terutama di bagian Selatan Jogja disebabkan beberapa hal. Salah satunya dikarenakan adanya perbedaan tekanan udara yang cukup besar antara bagian utara equator (Laut Cina Selatan) yang bertekanan tinggi. Terutama pada permukaan laut (mean sea level pressure) sekitar 1018 hPa, sedangkan tekanan udara di selatan equator, Australia l mencapai 990 hPa. "Perbedaan selisih yang cukup besar itu memicu pergerakan angin yang masuk wilayah Indonesia menjadi lebih besar. Termasuk di DIY," jelasnya kepada Harianjogja.com, Senin (29/1/2018).
Kencangnya angin, lanjut Djoko, diperkuat dengan munculnya beberapa tekanan rendah di Samudera Hindia atau Selatan Jawa sehingga kisaran Australia juga memicu kecepatan angin di Selatan Jawa termasuk DIY menjadi lebih besar. Kecepatan angin di Selatan Jawa, pesisir selatan Jogja bahkan mencapai 15- 25 knot atau 27-46 km perjam. "Ini masuk kategori tinggi," jelasnya.
Dampak angin yang tinggi itu memicu tinggi gelombang berkisar 2.5-4 meter. Kondisi ini, katanya, perlu diwaspadai selama periode puncak musim hujan hingga pertengahan Februari di mana kecepatan angin khususnya di bagian Selatan Jawa masih cukup signifikan.
Hal lain yang masih perlu diwaspadai adalah peluang terjadi hujan yang masih intensif. Mengingat pola angin serta suhu muka laut yang hangat mendukung terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat. Masyarakat juga perlu mewaspadai adalah hujan yang diakibatkan oleh awan cumulonimbus. "Saat ini jenis awan ini banyak terbentuk. Ciri awan ini kalau hujan skalanya lokal, periodenya singkat namun dampaknya cukup besar seperti hujan lebat yang disertai petir, angin kencang ataupun puting beliung," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement