Advertisement
Jumlah Nelayan di Bantul Berkurang
Advertisement
Anggota nelayan di Bantul terpantau mengalami penurunan dalam data Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan) Bantul setahun terakhir
Harianjogja.com, BANTUL- Anggota nelayan di Bantul terpantau mengalami penurunan dalam data Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan) Bantul setahun terakhir.
Advertisement
Hal tersebut disebabkan oleh cuaca, perkembangan sektor lain dan penurunan penyuluh. Namun nelayan tidak merasa bahwa penurunan jumlah nelayan membawa dampak signifikan bagi hasil tangkap yang disetor ke TPI.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Suyanto, membenarkan bahwa terjadi penurunan jumlah nelayan aktif di pesisir Pantai Bantul. Namun penurunan tersebut bukan berarti disebabkan oleh nelayan yang sepenuhnya tidak melaut. Sebab pekerjaan nelayan sejatinya adalah sampingan.
Selain itu, berkembangnya usaha di sektor wisata air, pembudidaya udang dan pemanfaatan lahan kritis juga menjadi penyebab penurunan nelayan aktif.
"Berkurangnya bukan karena tidak jadi nelayan, mereka tetap melaut tapi frekuensinya berkurang," kata Suyanto setelah mengikuti sarasehan nelayan bersama Diperpautkan Bantul, Jumat (9/2/2018).
Suyanto mengatakan meskipun jumlah nelayan dikatakan menurun, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap hasil tangkap nelayan. Sebab kebiasaan nelayan Bantul adalah menangkap ikan dengan harga ekonomis tinggi seperti bawal putih yang kini harganya mencapai Rp370.000 per kilogram. Jadi apabila ikan tangkapan nelayan sedikit, harga ikan yang tinggi masih menutup biaya operasional.
Lebih jauh, Suyanto mengatakan pihaknya harus melakukan kroscek data ke Diperpautkan Bantul terkait jumlah nelayan. Pasalnya sejak Dinas Perikanan dilebur dengan Dinas Pertanian dan menjadi suatu bidang, data-data dirasa masih belum jelas. Kemungkinan nelayan didata berdasar nelayan dan nelayan yang memiliki kerja sambilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 23 April 2024: Aerotropolis YIA hingga Jukir Liar di Kota Jogja
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Selasa 23 April 2024
- Pemkot Jogja Dampingi Pengusaha Muda, Inkonsistensi Menjadi Kendala
- Imunisasi Serentak IBI DIY untuk Memperluas Cakupan
- Pilkada 2024, PDIP DIY Tegaskan Terbuka Bekerja Sama dengan Partai Lain
Advertisement
Advertisement