Advertisement
Sering Dirazia Satpol PP, Pedagang Asongan Merasa Tak Dimanusiakan
Advertisement
Pedagang asongan mengadu ke Dewan.
Harianjogja.com, JOGJA--Puluhan pedagang asongan yang selama ini berjualan di dalam dan sekitaran Benteng Vredeburg mengadu ke DPRD DIY, Jumat (2/3/2018).
Advertisement
Mereka merasa tidak dimanusiakan, sebab tidak pernah diajak berembuk dan hanya dirazia saja. Dengan mengadu ke legislator, pedagang berharap bisa terus berjualan di benteng peninggalan masa kolonial itu.
"Kami pengin bisa beraktivitas di dalam benteng. Itu misi utama kami. Benteng itu objek [wisata] yang mendatangkan banyak rezeki," ujar Ketua Paguyuban Pedagang Asongan Yogyakarta (PPAY) Prawoto seusai beraudiensi dengan pimpinan DPRD DIY, Jumat.
Namun ia mengatakan, jika seandainya keinginan itu terbentur dengan kebijakan pemerintah, PPAY siap direlokasi. Masalahnya, sambung Prawoto, Pemerintah Kota Jogja maupun Pemda DIY tidak pernah mengajak berdiskusi untuk mencari solusi terbaik. Padahal, pihaknya siap ditata demi memperindah Kota Jogja.
Prawoto menuturkan, akhir-akhir ini Satpol PP kerap merazia dirinya dan teman-temannya. Dalam sepekan, razia bisa dilakukan sebanyak dua atau tiga kali. Ia mengaku sudah 15 tahun berdagang di Benteng Vredeburg dan dulunya tidak ada razia hingga kemudian pedagang bertambah jadi 250 orang.
"Di Benteng sudah beberapa tahun, pernah kami audiensi dengan pengelola. Mereka tidak melarang, tapi juga tidak mengimbau, jadinya abu-abu. Sehingga kami enjoy saja berdagang di sana. Tapi tiba-tiba pihak benteng minta bantuan ke Satpol PP, supaya jika ada penertiban, kami juga diikutsertakan," imbuh Prawoto.
Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung mengatakan solusi terbaik yang bisa dicari adalah dengan menyediakan ruang bagi pedagang asongan agar bisa bekerja tanpa perlu dikejar-kejar Satpol PP. Ia tak setuju jika pedagang langsung diberhentikan.
"Solusi terbaik tetap ada tempat bagi mereka. Memang ada pengaturan, misalnya, Titik Nol Km steril. Itu saya setuju tapi mesti ada diskresi untuk menentukan tempat yang memungkinan pedagang berjualan. Memang ini tidak bisa selesai sekarang. Kami akan segera mempertemukan [mereka] dengan pihak terkait," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penuhi Panggilan Penyidik Gabungan, Firli Dikawal Sejumlah Ajudan
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Soal Video Ade Armando Senggol Keistimewaan DIY, GKR Hemas: Pasti Itu Pesanan, Tapi Yo Gak Popo
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
Advertisement
Advertisement