Advertisement
Makanan Ndeso Banyak Digemari
Advertisement
Semua bahan yang digunakan merupakan bahan lokal
Harianjogja.com, SLEMAN-Bisnis kuliner semakin menggeliat di wilayah Sleman. Banyak rumah makan bermunculan, salah satunya Kopi Klothok Ikan Kriuk di Jalan Bugiakso Banteran, Donoharjo, Ngaglik.
Advertisement
Menawarkan suasana pertanian yang asri, warung milik Purnawirawan TNI AD Brigjend Sukoco Maksum ini menghadirkan alternatif wisata kuliner sambil menikmati suasana desa. Makanan yang ditawarkan pun semua ala ndeso (desa). Menu yang disajikan misalnya sayur asem, lodeh, dan sayur tradisional lainnya. Ada pula minuman tradisional semacam kopi klothok, teh biru, wedang uwuh, wedang alang-alang, dan aneka minuman lainnya.
"Ada jadah, tempe dan tahu bacem. Semua masakan tradisional. Kami konsep bangunan Joglo Jawa dengan suasana desa," katanya kepada wartawan, Selasa (20/3/2018).
Tak hanya itu, warung yang dibuka Minggu (18/3/2018) oleh Danrem 072/Pamungkas Kolonel Kav Muhammad Zamroni ini juga menawarkan aneka kopi mulai kopi klothok, kopi rempah, kopi jahe hingga menu kopi lainnya. "Kami menggandeng spesialis kopi klothok asal Secang, Magelang," kata Sukoco.
Menu menggiurkan lainnya adalah ikan kriuk berbahan baby nila, ikan wader, dan ikan pindang kecil yang digoreng hingga kering. Selain berharga murah, menu-menu yang ditawarkan juga diklaim enak.
Semua bahan yang digunakan, kata Sukoco, merupakan produk lokal. Kopi misalnya diambil dari Temanggung dan Sleman. Bahkan 90% pekerja yang ada di warung ini berasal dari warga setempat. "Potensi dan wisata kuliner di DIY berkembang pesat. Yang paling potensial saat ini adalah menu-menu tradisional," katanya.
Istri Sukoco, Hetty Suryanti menambahkan, selama ini pusat kuliner di Sleman selalu tertuju ke jalan Palagan. Dengan hadirnya warung tersebut diharapkan bisa menambah alternatif kuniler lainnya di Sleman. Sebagai pembeda dengan warung lainnya, pihaknya memberikan layanan pemeriksaan dan pengobatan herbal bagi warga dan pelanggan. "Untuk sementara layanan ini kami buka sebulan sekali," kata Hetty.
Danrem 072/Pamungkas Kolonel Kav Muhammad Zamroni pun memuji usaha yang dirintis oleh seniornya itu. Dia menilai Sukoco sebagai pahlawan pembangunan karena ikut menciptakan lapangan kerja. Zamroni berharap ke depan kawasan tersebut dapat menjadi sentra kuliner altenatif.
"Parkir harus memadai. Warung ini akan menjadi persaingan bagi lainnya. Justru ini bisa saling melengkapi. Seperti kawasan kuliner Palagan, di sini juga bisa menjadi sentra kuliner," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Vladimir Putin Kembali Maju dalam Pemilu Presiden Rusia Maret 2024
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
Advertisement
Advertisement