Advertisement
KEJAHATAN PERBANKAN : Pembobol ATM Bertebaran di DIY, Sudah 17 Tersangka Dibekuk
Advertisement
Modus pembobolan ATM yang digunakan pelaku beragam.
Harianjogja.com, SLEMAN--Pembobolan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kian marak menyasar wilayah DIY. Selama beberapa bulan terakhir di seluruh wilayah DIY sudah ada beberapa kasus yang diuangkap dengan berbagai modus.
Advertisement
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimsus) Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan sejak awal tahun ini sudah ada beberapa kasus pembobolan ATM yang ditangani jajarannya, ataupun dari Polresta Jogja, Polres Sleman, dan Polres Bantul. Dari beberapa kasus yang ditangani ada 17 tersangka yang dibekuk.
“Ada jaringan pembobol [ATM] yang menyasar masuk ke DIY. Ini beberapa sudah kami amankan,” ujarnya saat jumpa pers di Polda DIY, Selasa (20/3/2018).
Lanjutnya lagi DIY dijadikan sasaran oleh para pelaku lantaran termasuk kota besar. Dari beberapa yang sudah ditangkap terdiri dari beberapa kelompok dan jaringan yang sudah bekerja sangat rapi di berbagai kota.
http://m.harianjogja.com/?p=904063">Baca juga : Polda DIY Turut Buru Kasus Skimming
Namun demikian Hadi menyebut jaringan yang telah ditangkap merupakan jaringan yang berbeda dengan jaringan pembobol ATM dengan modus skimming [pembobolan ATM dengan menggandakan data nasabah] yang dibekuk Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. Modusnya pun berbeda, yakni salah satu modus yang digunakan oleh tersangka adalah dengan menempelkan stiker call center bank palsu dan mengganjal anjungan ATM untuk menjaring calon korbannya.
Modus tersebut terungkap oleh jajaran Polres Bantul. Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo, pihaknya telah mengungkap dua kasus pembobolan ATM di dua lokasi berbeda dengan modus tersebut. Total ada tujuh tersangka yang ditangkap dengan perannya masing-masing.
Namun dia menjelaskan ada lima orang yang memiliki peran krusial. Tersangka satu antre di belakang korban bertugas menghafalkan pin korban, menawarkan bantuan dan menukar kartu ATM korban. Tersangka kedua sebelumnya sudah berpura-pura mengambil uang di ATM sambil memasang ganjal tusuk gigi dan memasang stiker call center palsu. Tersangka ketiga menggunakan baju dan tanda pengenal bank untuk meyakinkan korbannya. Keempat berjaga di mobil, dan yang kelima bersiap menerima telpon nomor call center paslu.
http://m.harianjogja.com/?p=896124">Baca juga : Pembobol ATM dengan Modus Tusuk Gigi Ternyata Bertebaran di Bantul
Melalui sambungan telpon call center itulah, tersangka memperdaya korbannya dengan meminta data-data rahasia nasabah. Setelah itu semua data digunakan untuk mengakses rekening dan menguras isinya.
“Keseluruhan ada tujuh tersangka dan dua TKP [tempat kejadian perkara] yang kami sidik, tetapi mereka [tersangka] mengakui [beraksi] dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Total ATM yang kami amankan ada 43. Total kerugian di TKP satu Rp15 juta dan TKP dua Rp8 juta,” jalas dia.
Lanjut Anggaito, selain itu pihaknya juga pernah mengungkap kasus pembobolan ATM dengan modus skimming pada akhir 2016 lalu. Namun kemudian tersangka ditangani langusung oleh Mabes Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement