Advertisement

Peringatan HB X Naik Takhta, Disbud Gelar Wayangan di Parangkusumo

Ujang Hasanudin
Kamis, 19 April 2018 - 14:10 WIB
Laila Rochmatin
Peringatan HB X Naik Takhta, Disbud Gelar Wayangan di Parangkusumo Gubernur DIY Sri Sultan HB X (Gigih M. Hanafi/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL -- Dinas Kebudayaan DIY menggelar wayangan semalam suntuk di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul, Minggu (14/4/2018) malam. Wayangan  dengan dalang Ki Cermo Suwondo Hadi Prayitno yang membawakan lakon Werkudara Kembar itu untuk memeriahkan Peringatan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X.

Sebelum wayangan, prosesi labuhan digelar di Parangkusumo. Acara diawali dengan kirab budaya. Peserta kirab membawa wilujengan sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan, seperti tumpeng sanggabuwana, pisang sanggan, sekul atau nasi suci, dan linembaran ayam.

Kirab budaya diiringi dengan masyarakat sekitar Pantai Parangkusumo beserta para pemerhati adat dan budaya di kawasan Bantul bagian selatan. Acara dilanjutkan dengan kenduri massal dan kembul bujana, dan diakhiri dengan pagelaran wayang semalam suntuk dengan dalang Ki Cermo Suwondo Hadi Prayitno yang membawakan lakon Werkudara Kembar.

Kepala Seksi Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan DIY Markus Suwarisman mengatakan lakon Werkudara Kembar ini karena begitu banyak tauladan yang dapat diambil dari lakon ini.

“Penyelenggaraan wayang kulit merupakan bentuk rasa memiliki adat dan budaya yang ada di kraton, serta sebagai bentuk pelestarian kesenian tradisional," kata Markus.

Menurut dia, puncak ritual atau upacara adat harus didukung dan selalu dilestarikan, supaya nilai-nilai budaya yang adiluhung tersebut terus ada di DIY.

Upacara ritual di Parangkusumo tidak hanya dilestarikan dan didukung oleh warga DIY, tetapi masyarakat luar DIY juga turut serta melestarikan kebudayaan yang ada. Ia  mengharapkan para pemerhati adat dan tradisi untuk selalu melestarikan sekaligus mempertahankan adat dan tradisi yang ada, baik di Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Karena hal tersebut merupakan salah satu pemersatu bagi bangsa Indonesia.

Selain di Pantai Parangkusumo, pagelaran wayang semalam suntuk yang difasilitasi Dinas Kebudayaan DIY juga diselenggarakan di Lereng Gunung Merapi dengan Dalang Ki Edi Suwondo yang membawakan lakon Jamrud Kalimasada.

Markus menambahkan labuhan untuk memperingati jumenengan Sri Sultan HB X tahun ini terbilang istimewa atau berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena tahun ini bertepatan dengan Tahun Dal (sewindu). Labuhan digelar di empat titik berbeda, di antaranya di Pantai Parngkusumo, Gunung Merapi, Gunung Lawu, dan Dlepih Wonogiri.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rekrutmen Pendamping Desa, Mendes PDT: Tak Boleh Terlibat Parpol

News
| Jum'at, 25 April 2025, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement