Advertisement
Peringatan HB X Naik Takhta, Disbud Gelar Wayangan di Parangkusumo

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL -- Dinas Kebudayaan DIY menggelar wayangan semalam suntuk di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul, Minggu (14/4/2018) malam. Wayangan dengan dalang Ki Cermo Suwondo Hadi Prayitno yang membawakan lakon Werkudara Kembar itu untuk memeriahkan Peringatan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X.
Sebelum wayangan, prosesi labuhan digelar di Parangkusumo. Acara diawali dengan kirab budaya. Peserta kirab membawa wilujengan sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan, seperti tumpeng sanggabuwana, pisang sanggan, sekul atau nasi suci, dan linembaran ayam.
Kirab budaya diiringi dengan masyarakat sekitar Pantai Parangkusumo beserta para pemerhati adat dan budaya di kawasan Bantul bagian selatan. Acara dilanjutkan dengan kenduri massal dan kembul bujana, dan diakhiri dengan pagelaran wayang semalam suntuk dengan dalang Ki Cermo Suwondo Hadi Prayitno yang membawakan lakon Werkudara Kembar.
Kepala Seksi Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan DIY Markus Suwarisman mengatakan lakon Werkudara Kembar ini karena begitu banyak tauladan yang dapat diambil dari lakon ini.
“Penyelenggaraan wayang kulit merupakan bentuk rasa memiliki adat dan budaya yang ada di kraton, serta sebagai bentuk pelestarian kesenian tradisional," kata Markus.
Menurut dia, puncak ritual atau upacara adat harus didukung dan selalu dilestarikan, supaya nilai-nilai budaya yang adiluhung tersebut terus ada di DIY.
Upacara ritual di Parangkusumo tidak hanya dilestarikan dan didukung oleh warga DIY, tetapi masyarakat luar DIY juga turut serta melestarikan kebudayaan yang ada. Ia mengharapkan para pemerhati adat dan tradisi untuk selalu melestarikan sekaligus mempertahankan adat dan tradisi yang ada, baik di Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Karena hal tersebut merupakan salah satu pemersatu bagi bangsa Indonesia.
Selain di Pantai Parangkusumo, pagelaran wayang semalam suntuk yang difasilitasi Dinas Kebudayaan DIY juga diselenggarakan di Lereng Gunung Merapi dengan Dalang Ki Edi Suwondo yang membawakan lakon Jamrud Kalimasada.
Markus menambahkan labuhan untuk memperingati jumenengan Sri Sultan HB X tahun ini terbilang istimewa atau berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena tahun ini bertepatan dengan Tahun Dal (sewindu). Labuhan digelar di empat titik berbeda, di antaranya di Pantai Parngkusumo, Gunung Merapi, Gunung Lawu, dan Dlepih Wonogiri.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polemik Kepemilikan 4 Pulau Aceh-Sumut, Kemendagri Serahkan Data ke Presiden Prabowo untuk Segera Diputuskan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Trihanggo dan Tirtomartani Jadi Prioritas Pengadaan Lahan Tambahan Tol Jogja-Solo, Ini Alasannya
- 410 Koperasi Merah Putih di DIY Telah Dapatkan Pengesahan Badan Hukum
- Tahun Ini, Pemkab Kulonprogo Punya 11 Paket Perbaikan dan Perawatan Jalan
- Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kulonprogo Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak
- Sultan HB X Janji Buatkan Embung untuk Petani Kopi di Cangkringan Sleman
Advertisement
Advertisement