Advertisement
Event Jaringan Kota Pusaka Indonesia Digelar 5-9 Agustus di Jogja, Ini Harapan Wagub DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, mendorong pemanfaatan teknologi digital sebagai bagian dari strategi penyelenggaraan Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Kota Jogja. Perhelatan berskala nasional ini akan digelar pada 5–9 Agustus 2025 dengan melibatkan 58 kabupaten/kota dari berbagai penjuru Indonesia.
Paku Alam X juga menekankan pentingnya komunikasi dengan warga sekitar lokasi acara. Menurutnya, keterlibatan warga akan memberikan nuansa kolaboratif dan mendukung kelancaran kegiatan di lokasi-lokasi strategis seperti kawasan Malioboro dan Embung Giwangan.
Advertisement
"Terkait venue event yang sekelilingnya banyak aktivitas masyarakat, hal itu harus ada sounding kepada mereka. Maka dari itu, mari bersama menggunakan kemajuan teknologi khususnya dalam media digital," ujar Paku Alam saat menerima audiensi Wali Kota Jogja di Gedhong Pareanom, Kompleks Kepatihan, Jumat (1/8/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, datang secara khusus untuk memohon arahan Paku Alam terkait kesiapan Kota Jogja sebagai tuan rumah JKPI. Ia menyampaikan bahwa dukungan penuh Pemda DIY sangat penting dalam memastikan pelaksanaan event berjalan lancar.
"Kami mohon arahan dari Sri Paduka agar semuanya berjalan dengan baik karena kita tentu akan melibatkan lingkungan fisik, lingkungan sosial dan juga lingkungan manusia masyarakat," kata Hasto.
Event JKPI 2025 merupakan ajang bertemunya kabupaten/kota anggota jaringan kota pusaka yang fokus pada pelestarian warisan budaya dan sejarah di wilayah masing-masing. Kehadiran puluhan delegasi dari seluruh Indonesia akan menjadi momentum promosi budaya sekaligus penguatan jejaring antarwilayah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Jogja, Yetti Martanti, menjelaskan bahwa JKPI tahun ini akan dikemas dengan pendekatan yang lebih merakyat. Pihaknya memadukan berbagai elemen seni budaya, pameran UMKM, dan hiburan terbuka untuk masyarakat luas.
"Jadi akan ada pasar malam Indonesia juga ada Indonesia street perform. Jadi nanti berbagai delegasi akan menampilkan atau mempresentasikan produk-produk unggulannya dan juga ada pentas budaya, selain itu juga akan menari bersama," ungkap Yetti.
Kegiatan JKPI juga dijadwalkan menampilkan karnaval budaya yang akan melewati kawasan Malioboro pada Rabu (6/8/2025) malam. Di luar itu, selama lima hari pelaksanaan, Taman Budaya Embung Giwangan disiapkan menjadi salah satu pusat pertunjukan kesenian lintas daerah.
"Jadi seluruh anggota yang nanti akan hadir untuk ikut perform ataupun karnaval di sepanjang Malioboro tanggal 6 Agustus malam. Sepanjang tanggal 5–9 Agustus nanti akan ada pameran semacam UMKM ataupun produk-produk keunggulan dari masing-masing delegasi dan juga pentas budaya di Taman Budaya Embung Giwangan," pungkas Yetti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ramai-ramai Kibarkan Bendera One Piece, Begini Respons Kemendagri
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Mahfud MD Sebut Amnesti dan Abolisi Menunjukkan Kedua Kasus Kental Nuansa Politik
- DPRD Kulonprogo Dorong Pemkab Bangun Rumah Sakit Daerah di Wilayah Utara
- Siswa Kulonprogo yang Keracunan Setelah Menyantap MBG Masih Rawat Inap, Pemkab Tanggung Semua Biaya
- 14.792 Warga Sleman Dinonaktifkan Kepesertaannya dari PBI JKN
- Fishum UIN Sunan Kalijaga Kini Miliki Program Magister Psikologi
Advertisement
Advertisement