Advertisement

Jelang Ramadan, Warga Gelar Ruwahan di Situs Yoni Kamal

Uli Febriarni
Sabtu, 21 April 2018 - 10:37 WIB
Nina Atmasari
Jelang Ramadan, Warga Gelar Ruwahan di Situs Yoni Kamal Suasana tradisi ruwahan menjelang Ramadan, di Dusun Kamal, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Jumat (20/4/2018). - Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO- Menjelang bulan suci Ramadan, ratusan warga Dusun Kamal menggelar tradisi ruwahan, di kompleks situs yoni Kamal, Jumat (20/4/2018).

Kepala Dusun Kamal, Sugiyatman menjelaskan, tradisi ruwahan merupakan kegiatan yang dilaksanakan rutin tahunan setiap Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon. Diikuti oleh warga dari berbagai elemen, ruwahan ini menjadi bentuk ritual permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar wilayah dan warga Kamal dijauhkan dari segala penyakit, bala dan 'pagebluk'.

Advertisement

"Kami juga berdoa untuk kesejahteraan warga dan dusun," kata dia, di lokasi kegiatan, Jumat.

Situs yoni Kamal dipilih menjadi lokasi kegiatan, mengingat sejarah yang lekat dengan keberadaan yoni di dusun tersebut. Selain itu, warga ingin mempertahankan nilai budaya yang dimiliki oleh artefak peninggalan Hindu itu dan mengenalkan ke seluruh warga agar sama-sama merawatnya.

"Apalagi sudah diakui oleh dinas kepurbakalaan. Kami ingin menjaga jangan sampai yoni ini hilang," paparnya.

Dalam kegiatan tersebut, diarak tiga buah gunungan yaitu gunungan sayuran, umbi-umbian dan tanaman rempa. Tiga komponen gunungan yang diarak keliling dusun merupakan hasil bumi yang banyak ditemukan di wilayah tersebut.

Kirab diikuti oleh sekitar 300 warga, mengenakan lurik, kebaya dan pernik lainnya yang identik dengan baju khas Jogja. Dimulai dari sebuah rumah warga menuju situs, sehingga peserta kirab total menempuh perjalanan sejauh lebih kurang 1,5 kilometer.

Setelah diarak, gunungan didoakan oleh warga, sesepuh dusun, tokoh agama dan budaya. Di halaman situs yoni, seluruh peserta bersama-sama menikmati hidangan yang telah disediakan berikut minuman khas Dusun Kamal bernama wedang garuh. Tahapan acara ditutup dengan rebutan gunungan.

Salah satu warga, Sariyem mengungkapkan tak ada makna khusus yang membuatnya termotivasi untuk ikut berebut gunungan dalam ruwahan tersebut. Ia mendapatkan kacang panjang, pare dan terung. Kendati demikian, merujuk pada kepercayaan kebanyakan warga, ia juga berharap agar setelah ruwahan itu dilangsungkan, warga Kamal bisa selalu sehat dan sejahtera.

"Kalau ini [sambil menunjukkan sayur-mayur] yang penting bisa disayur,"  terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pensiun, Kapolri Mutasi Ketua KPK dan BNPT

News
| Rabu, 25 Juni 2025, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement