Kampus Sanata Dharma Nonaktifkan Mahasiswa Terlibat Demo Ricuh di UIN
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta memberikan keterangan terkait keterlibatan salah satu mahasiswanya dalam demonstrasi yang berujung kericuhan di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga Jogja pada Selasa (1/5/2018) lalu. USD menonaktifkan sementara mahasiswa yang kini ditahan aparat kepolisian itu agar dapat menjalani proses hukum.
Rektor USD Johanes Eka Priyatma menjelaskan, pihaknya sangat menyesalkan terjadinya tindakan anarkhis yang melibatkan salah satu mahasiswanya dalam demonstrasi 1 Mei 2018 di Simpang Tiga Jalan Adisutjipto. Ia menegaskan, tidak ada mahasiswa USD lainnya yang terlibat dalam demo anarkis tersebut.
Advertisement
"Kami mohon maaf kepada semua pihak, mulai instansi pemerintah, masyarakat, dunia usaha serta pihak lain yang telah dirugikan karena tindakan itu," terang Eka dalam konferensi pers di Rektorat USD, Jumat (4/5/2018).
Pihaknya akan memberikan perhatian terhadap mahasiswa tersebut ke depannya. Namun, tindakan selanjutnya status mahasiswa itu akan ditetapkan sesuai ketentuan kode etik, nilai dasar dan peraturan akademik USD serta keputusan pengadilan.
Oleh karena itu, dalam posisi menjalani proses hukum saat ini, mahasiswa tersebut akan dinonaktifkan sementara. USD sepenuhnya menyerahkan proses itu kepada aparat penegak hukum dan tidak akan melakukan intervensi. Namun pihaknya bertanggungjawab untuk memberikan pendampingan agar lebih baik lagi ke depannya.
"Statusnya dinonaktifkan, seperti cuti. Nanti keputusan kampus seperti apa ke depannya, menunggu setelah ada vonis dari pengadilan," tegasnya.
Dekan Fakultas Sastra USD Tatang Iskarna menambahkan, mahasiswa berinisial AM tersebut berasal dari Fakultas Sastra semester keempat. Tidak ada prestasi akademik yang menonjol dari AM, ia termasuk mahasiswa biasa-biasa saja. Tetapi, pernah ikut terlibat di teater kampus hanya saja jarang ikut berlatih. "Sama seperti mahasiswa pada umumnya," ujar dia.
Pihak kampus sudah berkoordinasi bersama orang tua untuk bertemu dengan AM di Polda DIY. Menurut penuturan orang tua, kata dia, saat masih SMA AM sering dikonsuktasikan ke psikolog, hanya saja tidak menyampaikan detail materi bimbingan konseling tersebut. "Orang tua juga kaget kalau terlibat perusakan yang diketahui hanya AM ini aktif di teater," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement